Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen AS Waspadai Afghanistan Akan Segera Dikuasai Milisi Taliban

Kompas.com - 27/03/2021, 11:49 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pasukan Taliban dapat kuasai Afghanistan dalam 2-3 tahun ke depan, jika AS tarik mundur pasukan sebelum kesepakatan pembagian kekuasaan jelas antara pihak bertikai itu.

Melansir Reuters pada Sabtu (27/3/2021), badan intelijen AS melaporkan kepada pemerintahan Joe Biden tentang potensi sebagian besar Afghanistan dikuasai kekuatan milisi Taliban.

Pengambilalihan kendali Afghanistan seperti itu berpotensi akan memungkinkan Al-Qaeda untuk kembali mencokol di negara yang dilanda konflik berkepanjangan itu, menurut laporan New York Times yang mengutip pejabat AS dengan syarat anonim.

Baca juga: Korban Sipil Konflik Afghanistan-Taliban 2020 Capai 8.820, Meningkat Setelah Pembicaraan Damai

Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk memenuhi tenggat waktu 1 Mei penarikan semua pasukan yang tersisa di sana, yaitu sekitar 3.500, seperti kesepakatan pada Februari 2020.

Kesepakatan itu dibuat AS dengan Taliban di bawah pemerintah Donald Trump.

Sejumlah pejabat AS lebih diungkapkan sumber memilih untuk mempertahankan pasukan AS di Afghanistan dengan mempertimbangkan laporan dari badan intelijen negara tentang potensi bahaya yang mengancam.

Baca juga: Menhan Jerman Khawatir Serangan Taliban di Afghanistan Bakal Meningkat

Pernyataan resmi sementara ini belum dikeluarkan. Gedung Putih menolak untuk berkomentar dulu.

Laporan intelijen AS disebutkan oleh New York Times telah disiapkan pada masa pemerintahan Trump tahun lalu.

Biden pada Kamis (25/3/2021) mengatakan dalam konferensi pers pertamanya di Gedung Putih bahwa akan sulit untuk memenuhi tenggat waktu penarikan pasukan dari Afghanistan.

Baca juga: Taliban Tetap Jalin Hubungan Dekat dengan Al Qaeda Meski Terikat Janji kepada AS

Penarikan pasukan AS di Afghanistan itu, artinya juga penarikan 7.000 pasukan sekutu dari negara lainnya.

Di satu sisi, Biden mengatakan dia "tidak bisa membayangkan" pasukan AS tetap berada di sana tahun depan.

Taliban pada Jumat (26/3/2021), mengancam akan melakukan perlawanan keras terhadap pasukan asing, jika mereka tidak menarik pasukan melampaui batas waktu sesuai kesepatan AS-Taliban.

Baca juga: Pasca Perjanjian Damai, Serangan Taliban Masih Meningkat di Ibu Kota Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com