Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Jerman Khawatir Serangan Taliban di Afghanistan Bakal Meningkat

Kompas.com - 19/02/2021, 16:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan bahwa anggota Taliban telah berjanji akan melancarkan lebih banyak serangan terhadap pasukan internaisonal di Afghanistan.

Ancaman itu dilontarkan jika pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak meninggalkan Afghanistan pada 1 Mei.

Pada Kamis (18/2/2021), NATO belum membuat keputusan kapan akan menarik pasukannya dari Afghanistan sebagaimana dilansir dari DW.

Tetapi Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan, 1 Mei adalah tenggat waktu terakhir untuk menarik pasukan NATO dari Afghanistan.

Hal itu demi menyongsong bagian dari kesepakatan damai yang dicapai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban tahun lalu.

Setelah pihak Barat mengintervensi Afghanistan dan menelan biasa ratusan milar dollar AS selama dua dekade, negara-negara NATO khawatir akan merusak kemajuan menuju demokrasi.

Baca juga: Taliban Tetap Jalin Hubungan Dekat dengan Al Qaeda Meski Terikat Janji kepada AS

Batas waktu penarikan semakin dekat

"Kami menghadapi banyak dilema, dan tidak ada pilihan yang mudah," kata Stoltenberg kepada wartawan di Brussel.

"Jika kita bertahan setelah 1 Mei, kita menghadapi risiko lebih banyak kekerasan, lebih banyak serangan terhadap pasukan kita sendiri," imbuhnya.

"Tapi jika kita pergi, maka kita juga akan mengambil risiko kehilangan keuntungan yang kita peroleh," sambung mantan Perdana Menteri Norwegia tersebut.

Beberapa serangan yang masih terjadi di Afghanistan mendorong seruan penundaan penarikan pasukan yang disepakati ketika Donald Trump menjadi presiden AS.

Stoltenberg mengatakan, Taliban harus berkomitmen penuh di bawah kesepakatan yang dicapai dengan Washington.

"Tujuan NATO adalah untuk memastikan agar Afghanistan tidak lagi menjadi tempat berlindung yang aman bagi teroris yang bakal menyerang tanah air kami," tutur Stoltenberg.

Baca juga: Pasca Perjanjian Damai, Serangan Taliban Masih Meningkat di Ibu Kota Afghanistan

Mendesak Taliban

Di sisi lain, Kramp-Karrenbauer menyerukan agar Taliban harus berbuat lebih banyak untuk memenuhi persyaratan perjanjian damai dengan AS yang disepakati pada 2020.

Dalam sebuah wawancara dengan DW pada Kamis, dia memperingatkan mungkin ada ketidakstabilan jika NATO tidak menarik pasukannya hingga 1 Mei.

"Yang jelas, dengan keputusan untuk tidak meninggalkan negara itu sebelum 30 April, tingkat ancaman akan meningkat secara signifikan untuk pasukan internasional dan juga untuk kita," kata Kramp-Karrenbauer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com