Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cium Perempuan yang Harusnya Dia Tilang, Polisi Ini Diskors

Kompas.com - 19/02/2021, 15:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

LIMA, KOMPAS.com - Seorang polisi di Peru diskors, setelah ketahuan berciuman dengan perempuan yang harusnya dia tilang karena melanggar protokol pencegahan Covid-19.

Video yang kemudian viral menunjukkan si penegak hukum mencium bibir wanita berambut cokelat, yang meminta tilang diganti dengan pelukan.

Petugas yang tak disebutkan identitasnya itu langsung dibekukan dari pekerjaannya, dengan penyelidikan digelar oleh otoritas di ibu kota Lima.

Baca juga: Menyusup ke Bangsal Covid-19, Polisi Ini Menangis Menyaksikan Ayahnya Meninggal

Adalah televisi lokal yang mengakhiri karier si polisi, karena menayangkan adegan dia mencium si perempuan yang ditilang.

Awalnya, wanita itu memberikan rayuan tatkala aparat itu menuliskan surat denda karena melanggar aturan pencegahan Covid-19.

Sempat ragu-ragu dengan tawaran si wanita, penegak hukum itu kemudian berubah pikiran dengan mendaratkan ciuman di bibir.

Setelah tayangannya viral, pemerintah Distrik Miraflores di Lima memutuskan bahwa polisi itu harus diskors demi kepentingan penyelidikan.

"Wali Kota Luis Molina memerintahkan agar dia diberhentikan secepatnya," ujar Ibero Rodriguez, pejabat yang bertanggung jawab di keamanan warga.

Dilansir Daily Mail Kamis (18/2/2021), banyak tuduhan kriminal yang dilayangkan, di antaranya perempuan itu sudah melecehkan aturan pembatasan sosial.

Kemudian si aparat juga membiarkannya. "Anggota itu malah menurunkan maskernya ketika mereka berciuman," kecam Rodriguez.

Insiden itu terjadi Miraflores Boardwalk, atau Malecon de la Marina. Rodriguez membenarkan anggota itu sebelumnya tak mempunyai masalah.

Kabar itu terjadi setelah Peru berusaha mencegah infeksi virus corona, yang kini sudah membunuh lebih dari 44.000 warganya.

Negara di Amerika Selatan itu kini tengah menghadapi gelombang kedua, yang diklaim lebih parah dari serangan pertama.

Baca juga: Terkena Herpes Saat Berciuman, Pria Ini Gugat Teman Kencan Rp 2,4 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com