Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran Aturan Baru Kehidupan Malam Jepang: Dilarang Berciuman

Kompas.com - 21/07/2020, 08:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Pengkampanye pekerja malam di Jepang mengatakan otoritas Jepang perlu memberikan pedoman bagi pekerja malam agar mereka tetap aman selama pandemi virus corona dan tetap dapat bekerja.

Kasus positif Covid-19 harian menunjukkan bahwa bisnis kehidupan malam seperti bar menjadi episentrum penyebaran virus corona sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (20/7/2020).

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan mungkin akan ada lebih banyak pemeriksaan terhadap bisnis kehidupan malam.

Pemerintah cenderung mengkambinghitamkan dunia malam sebagai kegagalannya dalam melacak kasus Covid-19.

Maka dibutuhkan solusi konkret agar mereka tetap bisa bekerja dan dalam waktu yang bersamaan dapat menekan penyebaran Covid-19.

Baca juga: Kisah Geisha di Jepang Bertahan Hidup Kala Pandemi: Jiwa Raga Kami Tercerabut

Seorang ahli urologi dan advokat kesehatan masyarakat, Shinya Iwamuro, mengatakan pegawai bar membutuhkan aturan praktis tentang bagaimana berinteraksi dengan pelanggan.

Dia mengatakan itu berarti bahwa tidak boleh berciuman, tidak boleh berbagi makanan atau minuman dari wadah yang sama, dan physical distancing harus diterapkan.

"Sebisa mungkin, berciumanlah hanya dengan pasangan. Hindari ciuman yang dalam," kata Iwamuro.

Direktur virologi di National Institute of Infectious Diseases, Masayuki Saijo, mengatakan tidak tepat untuk mendiskriminasi orang berdasarkan di mana atau kapan mereka bekerja.

Direktur Representatif Asosiasi Bisnis Kehidupan Malam Jepang, Kaori Kohga, mengatakan lebih dari 1 juta orang Jepang diperkirakan bekerja di dunia malam.

Baca juga: Banjir Melanda, Pemerintah Jepang Minta Aturan Covid-19 Tetap Dijalankan

"Tidak ada perbedaan, bekerja di malam hari atau bekerja di siang hari," kata Kohga.

Asosiasi itu menyusun protokol kesehatan sendiri seperti menyemprot mikrofon dengan disinfektan, mewajibkan pemakaian masker, dan menjaga jarak satu sama lain sejauh 2 meter.

"Tidak ada yang akan berubah jika Anda hanya mengkritik kami sebagai orang jahat," kata Kohga.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com