Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Australia Atur Ulang Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 11/04/2021, 23:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Target Australia menyelesaikan vaksinasi Covid-19 untuk semua warganya pada bulan Oktober mendatang tampaknya sulit tercapai.

Perdana Menteri Scott Morrison menegaskan, rencana vaksinasi nasional harus diatur ulang karena kekhawatiran tentang kemungkinan hubungan vaksin AstraZeneca dengan gangguan pembekuan darah yang langka.

Ia mengatakan vaksin AstraZeneca tidak lagi direkomendasikan untuk disuntikkan kepada warga berusia di bawah 50 tahun.

Baca juga: Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Anak-anak Dihentikan Sementara karena Isu Pembekuan Darah

Tapi vaksin tersebut masih akan tetap digunakan di Australia dan dikembangkan di Melbourne untuk mencukupi kebutuhan.

Keputusan pemerintah ini diambil setelah pejabat tertinggi bidang medis serta regulator vaksin bertemu untuk membahas risiko yang terkait dengan vaksin AstraZeneca, Kamis kemarin (8/4/2021).

Pihak berwenang di Eropa sebelumnya mengumumkan adanya kemungkinan hubungan antara vaksin dan pembekuan darah yang langka terjadi pada orang dewasa.

Inggris yang telah menyuntikkan jutaan dosis vaksin AstraZeneca, kini telah menawarkan vaksin alternatif bagi warga berusia 30 tahun ke bawah.

Pemerintah Australia sekarang mengatakan vaksin Pfizer, bukan AstraZeneca, yang lebih direkomendasikan bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.

Keputusan ini menimbulkan permasalahan besar karena vaksin AstraZeneca tadinya menjadi tulang punggung program vaksinasi di Australia.

Australia sudah memesan sebanyak 54 juta dosis, dengan target sekitar 50 juta diproduksi oleh perusahaan CSL di Melbourne.

Konsekuensinya, Australia sekarang bukan saja harus membeli lebih banyak vaksin Pfizer di tengah persaingan ketat, tapi juga harus mendatangkannya ke sini.

Baca juga: Kisah Peter Whitford, Musisi Australia yang Cinta Indonesia dan Mengidolai The Rollies

PM Scott Morrison hari Kamis (8/4/2021) mengumumkan vaksin AstraZeneca tak akan direkomendasikan bagi warga berusia 50 tahun ke bawah.ABC NEWS/ADAM KENNEDY via ABC INDONESIA PM Scott Morrison hari Kamis (8/4/2021) mengumumkan vaksin AstraZeneca tak akan direkomendasikan bagi warga berusia 50 tahun ke bawah.
Sudah sampai mana program vaksinasi di Australia?

Pemerintah Australia meluncurkan vaksinasi secara bertahap.

Fase pertama disebut Fase 1a, untuk penghuni panti jompo, petugas karantina, perbatasan dan petugas medis garis depan, yang udah berjalan sejak akhir Februari.

Kelompok ini rencananya disuntik dengan vaksin Pfizer saja, dengan perkiraan kebutuhan sebanyak 1,4 juta dosis.

Berikutnya, Fase 1b, telah berjalan sejak bulan Maret dan masih berlangsung sampai sekarang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com