Vaksin yang diberikan yaitu vaksin Pfizer dan AstraZeneca.
Fase 1b ditujukan untuk warga berusia 70 tahun ke atas, petugas kesehatan, penduduk Aborigin dan Torres Strait Island, pekerja sektor kritis dan berisiko tinggi, serta orang dewasa dengan kondisi medis tertentu.
Fase 1b diperkirakan membutuhkan sebanyak 14,8 juta dosis vaksin.
Menurut perhitungan pemerintah, sebanyak 4 juta dosis akan disuntikkan pada awal Maret, tapi yang terealisasi hanya mencapai 1 juta hingga hari Kamis (8/4/2021) kemarin.
Baca juga: Australia Akan Basmi Ribuan Kuda Liar dengan Menembaki dari Udara
Warga Australia berusia di bawah 50 tahun dan telah disuntik dengan vaksin AstraZeneca yang pertama tanpa mengalami efek samping yang serius, masih aman untuk menerima suntikan kedua, menurut otoritas kesehatan.
Tapi, mereka yang mengalami penggumpalan darah "terkait dengan tingkat trombosit yang rendah" setelah disuntik vaksin AstraZeneca yang pertama, kini dilarang untuk menerima suntikan kedua.
Pejabat tertinggi bidang medis di Australia, Profesor Paul Kelly mengungkapkan, sejauh ini hanya satu orang di Australia, yaitu seorang pria Melbourne yang dirawat di rumah sakit akibat pembekuan darah setelah menerima suntikan AstraZeneca.
Penasehat Teknis untuk Imunisasi (ATAGI) mengatakan efek samping vaksin yang "umum dan sudah diperkirakan" seperti sakit kepala, nyeri otot, demam dan menggigil biasanya terjadi dalam 24 jam pertama dan berlangsung selama satu hingga dua hari.
Namun dalam kasus pembekuan darah, efeknya terjadi antara empat dan 20 hari setelah suntikan vaksin, disertai gejala sakit kepala terus-menerus yang tak dapat disembuhkan dengan obat penghilang rasa sakit biasa.
"Pasien mungkin juga mengalami peningkatan tekanan intrakranial (sakit kepala akut, muntah, kebingungan), defisit neurologis fokal dan atau kejng-kejang," demikian penjelasan ATAGI.
Baca juga: Dibuka Lowongan Jadi Petani Stroberi di Australia, Berhadiah Rp 1 Miliar
Karena vaksin buatan Pfizer mengandalkan teknologi mRNA, yang belum pernah sukses untuk dibuat secara lokal, maka semuanya harus diimpor.
Tapi dalam perkembangan terbaru pada hari Jumat (9/4/2021), Australia dipastikan telah mengamankan 20 juta dosis vaksin Pfizer.
PM Morrison mengatakan tambahan jumlah vaksin Pfizer artinya Australia akan menerima total 40 juta dosis tahun ini.
"Diharapkan tambahan 20 juta dosis akan terpenuhi pada kuartal keempat tahun ini," ujarnya.
Tapi hingga saat ini baru satu juta dosis yang terkirim ke Australia.