Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Kisah Misteri] Kaz II, Kapal Pesiar Putih Tanpa Awak di Tengah Laut Australia

Kompas.com - 09/04/2021, 00:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Kapal pesiar putih ditemukan berlayar 88 mil laut (163 kilometer) di lepas pantai timur laut Australia. Anehnya, awak kapal yang kemudian disebut Kaz II ini secara misterius menghilang tanpa jejak.

Kasus ini kemudian dikenal “Kapal Hantu Australia," dan dibangkan dengan kisah klasik populer sejenis yang belum terpecahkan yang dikenal sebagai Mary Celeste.

Berawal dari temuan kapal kosong dengan layar tersobek menjadi dua pada 20 April 2007. Tim pencarian dan penyelamatan yang memasuki kapal mendapati kapal dalam kondisi "menakutkan."

Baca juga: [KISAH MISTERI] Kuburan Kapal Tanjung Harapan, Jalur Alternatif Berbahaya dari Terusan Suez

Penyelidikan menyalahkan kecelakaan dan nasib buruk para kru.

Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah pertanyaan yang tidak akan pernah bisa dijawab sepenuhnya, 13 tahun kemudian mayat kru tetap hilang di Laut Coral.

Memutar benua

Awak Kaz II terdiri dari Kapten Derek "Des" Charles Batten (56 tahun), dan James Alfred Tunstead (69 tahun), dan Peter John Tunstead (63 tahun). Ketiga pensiunan itu, tinggal di Perth, di Australia Barat.

Mereka diketahui berangkat dari Pantai Airlie di Queensland, Australia, pada Minggu (15/4/2007). Kapal menuju Townsville, dalam perjalanan memutar benua ke Perth. Perjalanan itu diperkirakan akan memakan waktu 8 minggu.

Batten membeli Kaz II pada 2006 seharga 80.000 dollar AS (Rp 1,1 miliar) dan hanya berlayar beberapa kali sejak itu setelah melakukan kursus berlayar. Sebelum pelayaran terakhir, ia mengambil kursus Navigasi Pesisir, Radio, dan P3K.

Tunstead bersaudara juga pemula. Mereka berlayar bersama sejak berusia 18 tahun. Tapi keduanya tidak berpengalaman di kapal yang lebih besar.

Kontak terakhir anggota keluarga dengan salah satu kru dilakukan satu setengah jam setelah meninggalkan pelabuhan. Saat itu salah satu anggota kru dihubungi oleh istrinya.

Graeme Douglas, pemilik kapal sebelumnya, telah memperingatkan orang-orang itu untuk tidak meninggalkan area Whitsunday.

Menurutnya, mereka tampaknya tidak memiliki cukup pengalaman. Faktanya mereka kesulitan memahami sistem penentuan posisi global kapal. "Kubilang jika kamu belum siap, jangan pergi."

Orang-orang itu, kata dia, tampak gugup tentang perjalanannya. Walau begitu tetap ingin segera berangkat, karena sejak awal cuaca buruk sudah menghambat jadwal mereka.

Baca juga: Kisah Misteri: Dua Wanita Hilang di Hutan Panama, Ditemukan Tinggal Sisa-sisa Tulang

Masih tertata

Indikasi pertama bahwa ada masalah muncul pada Rabu (18/4/2007). Sebuah helikopter melaporkan melihat Kaz II terapung di sekitar Great Barrier Reef.

Pada 20 April, otoritas maritim menangkap kapal itu dan menaikinya. Anehnya, tidak ada orang di atas kapal tersebut. Jon Hall, kantor Manajemen Darurat Queensland (QEMO) berkata, "Apa yang mereka temukan agak aneh karena semuanya normal; tidak ada tanda-tanda kru."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com