Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Penembakan, Biden Batasi Kepemilikan Senjata Api di AS

Kompas.com - 09/04/2021, 17:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Dan sehari sebelum Biden berencana mengumumkan pembatasan soal senjata, mantan bintang NFL, Phillip Adams, menembak mati lima orang, yakni seorang dokter dan istrinya, dua cucunya dan Adams sendiri.

Rangkaian penembakan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Amerika yang baru akan keluar dari pandemi Covid-19, sekarang masuk ke dalam krisis lainnya.

Baca juga: Biden Tetapkan Target Baru, Vaksinasi 200 Juta Orang di 100 Hari Pertama

Sebelumnya, mantan presiden Barack Obama sudah memperkenalkan pengecekan latar belakang universal, larangan senjata, dan larangan senjata beramunisi tinggi.

Rancangan Undang-undang sempat sampai pada meja Senat AS, namun gagal memenangkan 60 dukungan yang dibutuhkan untuk bisa disahkan.

Menyebut larangan penggunaan senjata tersebut sebagai penyebab "frustasi terbesar" dalam masa kepemimpinannya, Obama menggunakan perintah eksekutifnya untuk melangkahi Kongres dan menandatangani perintah untuk memperketat aturan ketika membeli senjata, serta memperketat cek latar belakang.

Namun perintah ini tidak membawa perubahan besar sebagai tindakan untuk mengurangi kekerasan senjata.

Donald Trump kemudian membatalkan salah satu perintah ini, yang kemudian melarang warga dengan gangguan kesehatan mental untuk membeli senjata.

Perintah eksekutif Presiden Biden ini sudah mendapat kritikan dari Partai Republik dan juga pendukung hak memiliki senjata.

Asosiasi Rifle Nasional (NRA) organisasi kepemilikan senjata terbesar di sana mengatakan akan menentang perintah eksekutif Biden di pengadilan.

"Jelas sekali Biden ingin membatasi hak pemilik senjata yang taat hukum, di saat bersamaan mengabaikan pelaku kriminal dan langkah substantif yang melindungi keselamatan warga Amerika," ujar juru bicara Amy Hunter.

Baca juga: Joe Biden Berencana Maju Lagi di Pilpres AS 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com