WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menetapkan target ambisius, yakni memvaksinasi 200 juta orang di 100 hari pemerintahannya.
Target itu dua kali lipat dari gol 100 juta yang dia canangkan pada Desember, yang dia penuhi saat pemerintahannya berjalan 60 hari.
"Saya yakin kami mampu mencapainya," tegas presiden 78 tahun itu dalam konferensi pers perdananya di Gedung Putih.
Baca juga: Biden Yakin Target Vaksinasi 100 Juta Orang di AS Terpenuhi Pekan Ini
Biden menerangkan, dia menggandakan vaksinasi karena masih banyak keluarga yang terinfeksi, maupun yang pergi bekerja.
"Saya bisa mengatakan kepada rakyat AS: bantuan sudah di sini dan harapan tengah tumbuh," yakinnya.
Dilansir Sky News Kamis (25/3/2021), "Negeri Uncle Sam" menjadi negara yang paling parah terdampak Covid-19.
Hingga saat ini, negara dengan ekonomi terkuat dunia tersebut mencatatkan lebih dari 30 juta kasus dan hampir 560.000 korban meninggal.
Dengan capaian 100 juta vaksinasi, berarti rata-rata tenaga medis melakukan 2,5 juta inokulasi per hari.
Dalam jumpa pers itu, Biden juga mengungkapkan rencananya untuk kembali maju dalam gelaran Pilpres AS 2024.
Jika terealisasi, Joe Biden akan makin mengukuhkan posisinya sebagai presiden tertua dalam sejarah AS.
Sebab, saat menjabat pada 20 Januari saja, usianya sudah 78 tahun. Jika maju di 2024, dia akan berumur 81 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, suami Jill Biden itu juga berkelakar bagaimana dia merindukan pendahulunya, Donald Trump.
"Pendahulu saya, ya Tuhan saya merindukannya," ujar dia tertawa saat ditanya mengenai Trump yang sudah membentuk komite pilpres.
Baca juga: India Tahan Semua Ekspor Utama Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Distribusi Covax Terancam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.