Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Enggan Lakukan Pelebaran Jalur Terusan Suez

Kompas.com - 31/03/2021, 12:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

SUEZ, KOMPAS.com - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berjanji akan berinvestasi untuk menghindari pengulangan penutupan Terusan Suez minggu lalu.

Janji itu disampaikan sehari setelah kapal kontainer raksasa MV Ever Given mengapung kembali, dalam perayaan di arteri perdagangan yang kembali dibuka pada Selasa (30/3/2021).

Kapal Ever Given menabrak tepi timur jalur pelayaran sempit penghubung Laut Mediterania dan Laut Merah pada Selasa lalu (23/3/2021), lalu terjepit secara diagonal sepanjang rentangnya selama hampir seminggu.

"Kami akan menyediakan semua peralatan yang diperlukan untuk kanal untuk menghindari insiden serupa,” kata Sisi selama kunjungan ke Ismailia, rumah bagi Otoritas Terusan Suez (SCA).

Dia tidak merinci peralatan apa yang akan dibeli. Tetapi dalam komentar terpisah kepada media, Kepala SCA Osama Rabie telah menyatakan perlunya ada kapal keruk dan kapal tunda baru.

Otoritas Mesir mengklaim pembebasan kapal raksasa itu menjadi pembuktian atas kemampuan teknik dan penyelamatan negara itu.

Lalu lintas di kanal, sebagai saluran untuk sekitar 12 persen perdagangan dunia, mulai bergerak lagi pada Senin malam (29/3/201). Total kapal yang terjebak di lintasan akibat insiden itu sebanyak 425 kapal di utara dan selatan kanal.

Pada Selasa pagi (30/3/202), situs pelacakan maritim menunjukkan kapal dengan kapasitas hingga 200.000 ton, ukuran yang mirip dengan Ever Given, telah berlayar melalui jalur air yang sempit.

Baca juga: Pengalaman Terusan Suez Macet Dimanfaatkan Rusia untuk Tawarkan Rute Laut Utara

Opsi Pelebaran

Tetapi lebih banyak kapal kargo terlihat menunggu di dua pintu masuknya, di Mediterania dan Laut Merah. SCA mengatakan akan memakan waktu lebih dari tiga hari untuk menghilangkan antrean di kedua pintu jalur.

Perusahaan data maritim Lloyd's List mengatakan, pemblokiran itu telah menahan kargo sekitar 9,6 miliar dollar AS (Rp 139,6 triliun) setiap hari antara Asia dan Eropa.

Penyumbatan yang berlangsung hampir seminggu, telah membuat Mesir menghadapi pengawasan atas bagaimana menghindari krisis serupa lainnya.

Tetapi Presiden Mesir dan SCA dengan cepat mengesampingkan isu pelebaran terusan suez bagian selatan, tempat penyumbatan terjadi.

“Secara ekonomis tidak akan berguna,” ujarnya.

Baca juga: Ada Kekuatan Alam Berperan dalam Pembebasan Kapal Ever Given dari Terusan Suez

Mesir menghabiskan lebih dari 8 miliar dollar AS (Rp 116,3 triliun) untuk memperluas segmen dan membuat jalur kedua di jalur utara terusan suez pada 2014-2015.

Sementara Profesor Jean-Marie Miossec, seorang ahli transportasi maritim di Universitas Paul-Valery Perancis di Montpellier menilai kebijakan yang lebih bijaksana pembatasan kapal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com