Untuk memisahkan berbagai unsur, minyak bumi dipanaskan dalam bejana dan mengembunkan uap yang dihasilkan menjadi fraksi cair sebagaimana dilansir Britannica.
Awalnya, produk utamanya dari proses ini adalah minyak tanah sebagai minyak lampu pembakaran yang lebih bersih dengan kualitas yang lebih konsisten daripada minyak ikan paus.
Produk mentah dengan titik didih paling rendah dari tempat penyulingan kala itu adalah nafta, produk yang sekarang disulingkan lagi menjadi bensin.
Teknik pengeboran minyak tersebut dengan cepat menyebar ke Rusia dan pada 1890, penyulingan minyak memproduksi minyak tanah dan bahan bakar minyak dalam jumlah besar.
Baca juga: Inspirasi Energi: Gas Alam Jadi Sumber Energi Primer pada 2050, Salip Minyak dan Batubara
Perkembangan mesin pembakaran dalam pada tahun-tahun terakhir abad ke-19 menciptakan pasar kecil untuk nafta mentah.
Perkembangan otomotif pada pergantian dari abad ke-19 ke abad ke-20 secara tajam meningkatkan permintaan akan bahan bakar minyak yang berkualitas.
Karena permintaan bahan bakar otomotif meningkat, metode untuk distilasi minyak mentah terus menerus dikembangkan menjadi pengilangan minyak yang semakin modern.
Setelah 1910, permintaan bahan bakar minyak untuk otomotif mulai melebihi kebutuhan pasar minyak tanah.
Akhirnya pengilangan minyak dipacu untuk mengembangkan teknologi baru guna semakin meningkatkan kualitas bahan bakar minyak.
Baca juga: Israel Serang 12 Kapal yang Membawa Minyak dan Senjata dari Iran ke Suriah
Perkembangan mesin pesawat yang lebih bertenaga di akhir 1930-an memunculkan kebutuhan untuk meningkatkan karakteristik pembakaran bensin dan mendorong pengembangan aditif bahan bakar untuk meningkatkan kinerja mesin.
Selama 1930-an dan Perang Dunia II, proses pengilangan minyak bumi canggih yang melibatkan penggunaan katalis meningkatkan kualitas bahan bakar minyak dan selanjutnya meningkatkan pasokannya.
Proses ini memungkinkan industri perminyakan untuk memenuhi permintaan pesawat tempur berperforma tinggi bahkan untuk transportasi alam jumlah yang semakin banyak setelah perang berakhir.
Dekade 1950-an dan 1960-an membawa permintaan skala besar untuk bahan bakar jet dan minyak pelumas berkualitas tinggi.
Permintaan produk minyak bumi yang terus meningkat juga memicu kebutuhan untuk memproses lebih banyak jenis minyak mentah menjadi produk berkualitas tinggi sehingga teknologi kilang minyak terus berkembang.
Baca juga: Pemberontak Houthi Tembakkan Rudal ke Fasilitas Minyak Arab Saudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.