Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kilang Minyak, Awalnya Dianggap Mengganggu

Kompas.com - 29/03/2021, 16:20 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Analisis kimia membuktikan kedua minyak tersebut identik dan pada 1852, Kier mulai memasarkan minyak dari sumur garamnya sebagai "Kier's Petroleum" atau "Rock Oil".

Kier mengklaim “obatnya” mampu menyembuhkan luka bakar, borok, kolera, asma, gangguan pencernaan, rematik, dan kebutaan.

Baca juga: Inspirasi Energi: Manfaat Terusan Suez Bagi Perdagangan Minyak Dunia

Seiring berjalannya waktu, sumur garam Kier menghasilkan lebih banyak rembesan minyak bumi, jadi dia mulai mencari kegunaan lain untuk itu.

Dia mengirim sampel ke Profesor James Curtis Booth dari Franklin Institute di Philadelphia, yang kemudian menjadi presiden American Chemical Society.

Analisisnya menentukan bahwa minyak bumi dapat dimurnikan untuk digunakan dalam penerangan.

Berbekal gambar yang diberikan oleh Booth, Kier mulai menyuling rembesan minyak bumi tersebut menjadi apa yang dia sebut "minyak karbon" dan dijual 1,50 dollar AS per galon.

Saat itu belum ada alat yang cocok untuk membakar minyak produksi Kier. Dia mulai bereksperimen membuat alat penerangan yang memungkinkan minyak hasil sulingannya terbakar lebih terang, meski masih mengeluarkan bau yang tidak menyenangkan.

Baca juga: Luruskan Rambut dengan Minyak Tanah dan Nyalakan Korek Api, Bocah 12 Tahun Tewas

Meski bau yang dihasilkan tidak menyenangkan, cahaya yang dihasilkan dari alat penerangan buatannya lebih terang. Kier memutuskan untuk membangun alat penyulingannya lagi.

Setelah itu, dewan kota melarang penyulingan minyak bumi karena bahaya kebakaran, Kier memindahkan operasinya ke luar batas kota Pittsburgh.

Beberapa orang lain berhasil menghilangkan bau tidak sedap dari minyak bumi hasil sulingan dengan mengolahnya dengan asam.

Namun, kegunaan minyak bumi sebagai bahan bakar penerangan menemui hambatan baru yakni mengeluarkannya dari dalam tanah untuk jumlah yang besar.

Baca juga: Kronologi Terusan Suez Macet: Kapal Raksasa Tersangkut, Harga Minyak Dunia Naik

Pengeboran Minyak

Seiring berjalannya waktu, di Ontario, Kanada, ada pihak yang berhasil mengambil minyak bumi dari dalam tanah pada 1858 melalui pengeboran.

Berselang setahun kemudian, pada 1859, pengeboran untuk mengambil minyak bumi dari dalam berhasil dilakukan di Titusville, Pennsylvania, AS.

Sejak saat itu, kehadiran minyak bumi mentah bukan lagi menjadi hambatan. Kehadiran minyak mentah dalam jumlah banyak menginspirasi pengembangan sistem pemrosesan skala besar.

Akhrinya, tercetuslah pemikiran untuk menyuling minyak mentah dalam skala besar. pengilangan minyak paling awal menggunakan unit distilasi sederhana.

Baca juga: Kemacetan Pengaruhi Harga Minyak, Seberapa Penting Terusan Suez bagi Pelayaran Dunia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com