Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Bantai 58 Warga Sipil, Cegat Orang Pulang dari Pasar dan Serang Desa

Kompas.com - 17/03/2021, 13:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NIAMEY, KOMPAS.com – Sekelompok pria bersenjata mencegat iring-iringan warga yang pulang dari pasar dan kemudian menyerang sebuah desa di Niger.

Akibat serangan tersebut, 58 orang dilaporkan tewas sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (17/3/2021).

Serangan tersebut terjadi pada Senin (15/3/2021) di wilayah Tillabery, dekat perbatasan dengan Mali dan Burkina Faso.

Pemerintah setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan, para penyerang mencegat empat kendaraan yang mengangkut penumpang dari pasar ke desa Chinagoder dan Darey Dey.

Baca juga: Ekstremis Bantai 2 Desa di Niger, 100 Orang Tewas

"Para penyerang dengan brutal dan kejam langsung mengeksekusi penumpang yang ditargetkan," kata seorang sumber kepada Reuters

Sumber tersebut menambahkan, setelah membunuh target, para penyerang lantas menuju desa Daery Dey.

"Di desa Darey Dey, mereka (penyerang) membunuh orang dan membakar lumbung," sambung sumber tersebut.

Masih belum jelas dari kelompok mana dan apa motif para penyerang tersebut menyerang sekaligus membunuh korban.

Baca juga: Pasukan Khusus AS Selamatkan Warganya yang Diculik di Niger

Wilayah tersebut dilaporkan sering menjadi target serangan milisi bersenjata yang memiliki hubungan dengan kelompok teroris ISIS dan Al Qaeda.

Pada 2 Januari, sekelompok orang menyerang sebuah desa di Tillabery dan menewaskan sedikitnya 100 warga sipil.

Serangan itu disebut sebagai salah satu serangan yang paling mematikan dalam sejarah Niger beberapa waktu belakangan.

Kekerasan terhadap warga sipil adalah bagian dari krisis keamanan yang semakin parah di wilayah Sahel Afrika Barat.

Baca juga: Putra dari Seorang Misionaris Diculik di Niger

Kebanyakan dari serangan tersebut dilancarkan oleh milisi dan terkonsentrasi di wilayah perbatasan Niger, Mali, dan Burkina Faso yang bertemu.

Zona itu yang menjadi misi yang berat bagi satuan tugas anti-milisi dari Perancis yang berkekuatan 5.000 orang.

Selain itu, kekerasan juga terjadi di aman komunitas etnik di wilayah tersebut saling bersaing dan melakukan aksi pembunuhan yang dipicu balas dendam.

Baca juga: Kelompok Pria Bersenjata Tembak Mati 6 Turis Perancis dan 2 Petugas Cagar Alam di Niger

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com