Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra dari Seorang Misionaris Diculik di Niger

Kompas.com - 28/10/2020, 09:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

NIAMEY, KOMPAS.com - Seorang warga negara Amerika telah diculik di Niger Selatan, ungkap pejabat senior negara kepada AFP, Selasa (27/10/2020).

Orang Amerika itu, seorang putra dari misionaris bernama Bruce Walton yang telah tinggal di Niger selama beberapa tahun.

Putra Walton yang diketahui bernama Philip Walton diculik di sebuah taman di pinggiran desa Massalata.

Massalata, sebuah desa yang jaraknya 400 kilometer di bagian timur ibu kota Niamey, ujar pejabat polisi Departemen Birni Nkonni, Ibrahim Abba Lele.

Baca juga: Kelompok Pria Bersenjata Tembak Mati 6 Turis Perancis dan 2 Petugas Cagar Alam di Niger

Awalnya Abba Lele mengatakan bahwa yang diculik adalah sang misionaris tetapi kemudian mengoreksi bahwa yang diculik adalah anak lelakinya.

Philip diculik oleh enam pria bersenjatakan Kalashnikov. Kelompok bersenjata itu berangkat dengan 3 sepeda motor menuju perbatasan menurut saksi yang dikonfirmasi kepala desa, Ibrahim Dagual.

"Pada malam hari, (sebanyak) enam pria, kemungkinan (dari etnis) Fulani, datang dengan berjalan kaki," kata Walton merujuk pada kelompok etnis nomaden yang juga dikenal sebagai Peuls.

"Mereka mencari uang di rumah tetapi tidak cukup. Hanya ada 20.000 franc CFA (Rp526.818). Setelah itu, mereka pergi bersamanya," kata Walton kepada radio lokal Niyya.

Baca juga: Menikah dengan Wanita dari Kasta Lebih Tinggi, Pria Ini Diculik dan Dibunuh

"Keenam pria itu bersenjata," kata Walton, menambahkan bahwa mereka berbicara dalam bahasa Hausa dengan beberapa kata dalam bahasa Inggris.

Philip Walton telah tinggal di Massalata bersama istri dan seorang anak selama dua tahun, menurut sang ayah, Bruce Walton.

Bruce Walton sendiri tinggal di Birni Nkonni dan telah berada di Niger selama hampir 30 tahun.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihak mereka mengetahui adanya penculikan yang menimpa seorang warga Amerika di Niger.

"Kami memberikan keluarga mereka semua kemungkinan bantuan konsuler," kata departemen tersebut.

Baca juga: Kudeta Mali: Presiden Mundur Usai Diculik, Tentara Akan Adakan Pemilu

Sampai berita ini ditayangkan, belum ada kabar lanjutan tentang hilangnya anak dari misionaris tersebut.

Niger terletak di jantung Sahel yang luas dan miskin, yang sedang berjuang melawan pemberontakan ekstremis yang telah merenggut ribuan nyawa dan mengusir ratusan ribu orang dari rumah mereka.

Beberapa orang Barat saat ini menjadi sandera di wilayah tersebut.

Baca juga: Gadis 19 Tahun Diculik, Diperkosa, dan Dibakar Sebagai Aksi Balas Dendam

Orang-orang itu termasuk pekerja bantuan Amerika Jeffery Woodke, yang diculik di pusat kota Abalak pada Oktober 2016 dan diyakini telah dibawa ke negara tetangga Mali.

Presiden Niger, Mahamadou Issoufou, mengatakan pada September tahun lalu bahwa dia mendapat informasi tentang Woodke yang masih hidup dan dalam keadaan sehat.

Tiga orang Eropa, termasuk pekerja LSM Perancis berusia 75 tahun Sophie Petronin, dibebaskan oleh penculik mereka di Mali awal bulan ini di bawah pertukaran tahanan yang diatur oleh pemerintah Mali.

Baca juga: Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York, Ini Kisah Tragis Ota Benga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com