Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York, Ini Kisah Tragis Ota Benga

Kompas.com - 12/09/2020, 18:07 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Pada tahun 1904, beberapa orang Pigmi Afrika diculik untuk dipamerkan di St. Louis World's Fair atau Pameran Dunia St. Louis.

Dua tahun setelahnya, pemuda kerdil Kongo bernama Ota Benga, ditempatkan sementara di Museum Sejarah Alam Amerika di kota New York dan kemudian dipamerkan di sana dalam waktu singkat dan sangat kontroversial, di Kebun Binatang Bronx.

Ota Benga, pemuda berukuran tubuh kerdil, lahir di sebuah tempat di Hutan Kongo sekitar tahun 1883. 

Melansir Timetoast, Ota Benga menjalani kehidupan normal layaknya manusia pada umumnya. Dia membina rumah tangga dan memiliki anak dan tinggal di wilayah Sungai Kasai, Kongo.

Baca juga: Pemuda Afrika Ini Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York Lebih dari Seabad Lalu

Sampai suatu ketika, Ota Benga kembali dari perburuan gajahnya. Dia terpukul mendapati desanya porak-poranda karena pembantaian. 

Istri dan anaknya tewas dalam serangan yang terjadi pada tahun 1903 itu. Sejak itu, kehidupan Ota Benga berubah total. 

Ota Benga menjalani kehidupan yang 180 derajat berbeda dari sebelumnya. Dia ditangkap dan dijual sebagai budak.

Pada bulan Maret tahun 1904, seorang penginjil dari Gereja Presbyterian, Samuel P Verner (menurut BBC, Verner juga merupakan seorang pedagang budak) menemukan Ota Benga yang dijual di pasar budak.

Verner datang ke Afrika untuk mengumpulkan 'orang pigmi Afrika' untuk Pameran Dunia St. Louis. Berbekal tujuan itu, dia 'membeli' kebebasan Ota Benga dan meyakinkan pemuda itu.

Baca juga: Pemerintah di Benua Afrika Temukan Cara Turunkan Perburuan Badak Liar

Dalam literatur Ensiklopedia Virginia, Ota Benga (2010) karya Ted Delaney, Verner membeli kebebasan Ota Benga dengan satu pon garam dan sehelai kain.

Bersama 8 orang pigmi Afrika lainnya dari Suku Batwa, mereka tiba di St. Louis. Di sana, para pigmi tinggal di pameran antropologi, di dekat sekelompok penduduk asli Amerika, termasuk Geronimo yang legendaris.

Pada tahun 1905, Verner mengembalikan orang-orang Pigmi ini ke Afrika, di sana, Ota Benga mencoba menyesuaikan diri dengan Suku Batwa dan menikahi seorang wanita Batwa.

Ota Benga juga sempat berkeliling Afrika bersama Verner, dan setelah istri kedua Ota Benga meninggal, menurut Smithsonian, dia sendiri meminta untuk kembali bersama Verner ke Amerika.

Namun, Verner yang mengalami masalah finansial mencoba mengatur keuangan ketika mereka tiba di New York. Dia kemudian mengatur agar Ota Benga tinggal di American Museum of Natural History.

Pihak Museum kemudian mengatur bagaimana caranya untuk bisa mengirim Ota Benga ke tempat yang lebih memalukan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com