Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York, Ini Kisah Tragis Ota Benga

Kompas.com - 12/09/2020, 18:07 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Tempat itu adalah Kebun Binatang Bronx.

Baca juga: Seekor Harimau di Kebun Binatang Bronx Terinfeksi Virus Corona

Dari situ, Ota Benga dipamerkan secara singkat di kandang simpanse. Sesuatu yang sangat kontroversial.

Setelah beberapa minggu, beberapa petugas kebun binatang membuat sensasi dengan menggantung tempat tidur gantung kerdil di kandang kosong dan memberinya busur serta anak panah.

Pameran 'pigmi' asal Afrika itu langsung menjadi kontroversial. Mengutip BBC, kemarahan dari pendeta Kristen mengakhiri penahanannya.

Kebun binatang Bronx menghentikan pameran Ota Benga di kandang simpanse, namun pemuda itu malah diburu oleh pengunjung ketika berjalan di halaman kebun binatang.

Ota Benga akhirnya dipindahkan ke Howard Coloured Orphan Asylum di New York yang dijalankan oleh Pendeta Afrika-Amerika James H Gordon.

Baca juga: Demo George Floyd di Inggris, Patung Edward Colston Dirobohkan, Siapakah Dia?

Pemindahannya itu disebabkan sebuah insiden yang diduga dilakukan Ota Benga. Pemuda Afrika itu dikabarkan mengancam penjaga kebun binatang dengan pisau.

Setelah menjalani kehidupan sementara di panti asuhan Howard, Benga dipindahkan lagi ke Seminari Lynchburg, Virginia. 

Di Lynchburg, gigi Ota Benga yang runcing ditutup (orang Pigmi Afrika kerap mengikir gigi mereka menjadi runcing sebagai budaya yang mereka anggap 'indah').

Nama Ota Benga pun diganti menjadi Otto Bingo. Dia bahkan sempat bekerja di pabrik tembakau sebelum beralih ke pekerjaan serabutan demi bisa mendapatkan tempat untuk tidur.

Dia juga mencoba berteman dan menuturkan kisahnya meski sulit meyakinkan pada setiap orang bahwa ceritanya yang terdengar 'mustahil' itu benar adanya.

Pada 22 Maret 1916, Ota Benga bunuh diri dengan menembakkan pistol curian ke jantungnya. Sebuah akhir hidup yang tragis untuk seorang pemuda pigmi Afrika yang tak pantas menderita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com