KOMPAS.com - Afrika dinyatakan bebas dari virus polio liar pada Selasa (25/8/2020), setelah tidak ada kasus baru yang dilaporkan dalam empat tahun terakhir.
Hal itu diutarakan oleh Komisi Sertifikasi Regional Afrika untuk Pemberantasan Polio dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir dari Bloomberg.
Penyakit yang umumnya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun tersebut, terkadang menyebabkan kelumpuhan atau kematian, kini dilaporkan menjadi endemik di Afghanistan dan Pakistan.
Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Regional Afrika Matshidiso Moeti mengatakan pencapaian tersebut adalah tonggak penting bagi benua itu.
Baca juga: Hilang 50 Tahun, Celurut Gajah Paling Dicari Ditemukan Hidup di Afrika
“Sekarang generasi masa depan anak-anak Afrika dapat hidup bebas dari polio,” kata Moeti.
Tonggak sejarah tersebut mencatatkan bahwa polio liar menjadi penyakit kedua yang pernah diberantas secara global, setelah cacar.
Pada satu waktu, sekitar dana sebanyak 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun) dalam setahun dihabiskan untuk membasmi penyakit tersebut.
Dana tersebut bersumber dari mitra inisiatif pemberantasan polio di seluruh dunia, termasuk Bill and Melinda Gates Foundation, WHO, dan Rotary International.
Baca juga: Afrika Ciptakan Beberapa Temuan Inovatif untuk Atasi Covid-19
Pernyataan bebas polio liar tersebut juga didasarkan atas proses panjang pengawasan, imunisasi, dan kunjungan verifikasi lapangan ke semua negara anggota di wilayah tersebut.
Pendiri Microsoft sekaligus filantropi global, Bill Gates, mengatakan pernyataan Afrika bebas polio liar adalah hasil dari usaha dan kerja keras yang tak terhitung lagi.
“Mereka tidak hanya membantu kami mengalahkan polio liar, mereka juga membangun infrastruktur kesehatan masyarakat yang lebih kuat di seluruh Afrika. Salah satu yang telah membantu memerangi Ebola dan memainkan peran penting melawan Covid-19,” kata Bill Gates.
Moeti menambahkan meski Afrika telah dinyatakan bebas dari polio liar, mereka harus terus waspada dan mempertahankan vaksinasi.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Afrika Sudah Capai 1 Juta, tapi Diyakini Masih Bisa Lebih