Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Jual Udara Segar dari Pantai, Harganya Rp 1,4 Juta Per Botol

Kompas.com - 06/03/2021, 08:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Sebuah perusahaan di Inggris menelurkan sebuah produk berupa botol kaca yang diisi dengan udara dari pantai.

Dilansir dari Oddity Central, Rabu (3/3/2021), perusahaan bernama Coast Capture Air mulai mengemas udara segar dan menjualnya sebagai suvenir.

Inisiatif perusahaan membuat produk tersebut berangkat dari isu tentang pentingnya udara bersih di era modern.

Oddity Central melaporkan, orang-orang dari daerah yang tercemar dikabarkan mulai membeli botol-botol tersebut demi menghirup udara pantai yang bersih.

Baca juga: Perusahaan Migas Global Didesak Hentikan Danai Junta Militer Myanmar

Mereka memberi tahu perusahaan bahwa produknya membantu melawan efek berbahaya dari polusi udara. Sehingga pihak perusahaan terus menjualnya.

Bahkan, perusahaan mematok harga untuk produknya, yang pada dasarnya hanyalah botol kaca kosong, senilai 75 poundsterling (Rp 1,4 juta) per botol.

Sebenarnya, Coast Capture Air bukanlah satu-satunya perusahaan di dunia yang menjual udara.

Contohnya, ada Vitality Air yang menjual udara segar dari Pegunungan Rocky di Kanada, atau Air de Montcuq yang menjual udara segar dari pedesaan di Perancis.

Baca juga: Anaknya Tewas Kedinginan, Keluarga Gugat Rp 1,4 Triliun ke Perusahaan Listrik di Texas

Yang membedakan antara perusahaan-perusahaan tersebut adalah, Coast Capture Air mematok harga yang dinilai cukup mahal.

Coast Capture Air mengatakan, stafnya berusaha untuk memastikan bahwa perusahaan itu hanya menyimpan udara pantai terbaik dari wilayah Cornwall di Inggris.

"Setiap botol Coast Capture Air menyimpan udara segar dari pantai dalam bentuknya yang paling murni, langsung dari garis pantai Inggris yang alami dan belum terjamah," demikian bunyi situs web perusahaan tersebut.

Perusahaan itu menambahkan, pihaknya hanya mengambil udara yang ada di lokasi terpencil, dan seringkali sangat sulit dijangkau. Sehingga tidak tercemar oleh manusia atau mesin.

Baca juga: Tak Setuju Kudeta Militer, Perusahaan Singapura Hentikan Bisnis dengan Polisi Myanmar

“Oleh karena itu, koleksi kami sangat berharga dan berkualitas luar biasa,” imbuh pernyataan Coast Capture Air di situs web-nya.

“Kami melakukan perjalanan jauh dan luas di Inggris. Kami mengunjungi lokasi terpencil dengan keindahan alam yang luar biasa. Dari sini kami hanya menangkap udara terbersih,” klaim perusahaan itu.

Coast Capture Air menambahkan, ada banyak faktor yang membedakan perusahaan itu dengan perusahaan serupa.

“Kami memantau dan mengukur setiap udara yang kami tangkap. Kami menggunakan peralatan yang sangat sensitif untuk memastikan kemurnian udara setiap botol,” tambah Coast Capture Air.

Baca juga: Pedemo Myanmar Hasut Perusahaan Asing Tak Usah Bayar Pajak

Menariknya, situs web Coast Capture Air bahkan membuat tutorial cara terbaik untuk menghirup udara segar dari pantai.

Beberapa tutorialnya adalah, konsumen diminta mencari tempat yang bagus dan tenang dan membersihkan rongga hidung dengan membuang ingus.

Setelah itu, pelanggan diminta untuk bernapas dari diafragma saat menghirup udara segar dari pantai tersebut.

Baca juga: Rusia Ingin Perusahaan Farmasi Jerman Juga Produksi Vaksin Sputnik V

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com