Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Tewas Kedinginan, Keluarga Gugat Rp 1,4 Triliun ke Perusahaan Listrik di Texas

Kompas.com - 21/02/2021, 21:34 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TEXAS, KOMPAS.com - Keluarga seorang anak laki-laki Texas yang tampaknya mati kedinginan mengajukan gugatan 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) terhadap penyedia utilitas kelistrikan di kawasan itu.

Rumah trailer keluarga itu kehilangan listrik selama cuaca dingin yang hebat terjadi beberapa hari. Suhu di dalam rumah nomaden itu turun menjadi satu digit dan keluarganya berjuang untuk tetap hangat.

Cristian Pavon Pineda yang berusia 11 tahun, ditemukan tak bernyawa di tempat tidur di samping saudara laki-lakinya yang masih balita melansir New York Post pada Sabtu (20/2/2021).

Keluarga menyalahkan operator jaringan listrik atas tragedi kematian tersebut.

Operator jaringan listrik ERCOT dan penyedia listrik Entergy dituding gagal memperingatkan orang-orang tentang kondisi berbahaya yang mungkin terjadi.

Pihak keluarga dalam laporannya, juga menuduh perusahaan itu memberikan panduan yang tidak lengkap kepada pelanggan selama cuaca dingin terparah dalam sejarah AS itu melanda baru-baru ini.

Alhasil, pihak keluarga dari anak laki-laki malah itu menuntut penyedia utilitas tersebut telah melakukan kelalaian besar.

Baca juga: Musim Dingin Ekstrem dan Krisis Air di Texas, Biden Akan Deklarasikan Bencana Besar

Saat salju turun di Conroe, Texas, Senin lalu (15/2/2021), Cristian Pavón Pineda berlari keluar dari rumah mobil keluarganya. Dia mengenakan jaket merah dan membuat jejak di salju. Ibunya merekam saat anak berusia 11 tahun bermain di salju untuk pertama kalinya.

Keluarga dari Honduras ini telah kehilangan listrik pada malam sebelumnya. Kondisi itu merupakan awal dari apa yang tidak mereka ketahui akan terjadi, yaitu hari-hari pemadaman listrik dalam suhu di bawah titik beku.

Namun pada Selasa pagi (16/2/2021), keluarga Pineda tidak dapat membangunkannya.

Penyelidik masih menyelidiki penyebab kematian anak laki-laki itu. Tetapi keluarganya yakin dia meninggal karena hipotermia. Saat Texas membeku, mereka tidak memiliki panas.

“Semuanya baik-baik saja,” Maria Elisa Pineda, ibu Cristian, memberi tahu Houston Chronicle. “Dia senang hari itu. Dia sama sekali tidak sakit."

Cristian, yang duduk di kelas enam, datang ke Texas dari Honduras dua tahun lalu, kata ibunya kepada Chronicle.

Baca juga: Texas Kesulitan Air Bersih Saat Badai Musim Dingin -18 Derajat Celcius

Guardian melaporkan, seorang juru bicara departemen kepolisian setempat mengatakan kepada surat kabar bahwa rumah mobil tempat keluarga itu tinggal berusia 40 tahun dan memiliki sedikit sekat.

“Dengan kata lain, (Cristian) adalah anak yang normal dan sehat,” kata juru bicara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com