RIYADH, KOMPAS.com - Lebih dari 17 juta warga Arab Saudi telah menggunakan aplikasi "Tawakkalna", aplikasi resmi yang disetujui Kementerian Kesehatan kerajaan Saudi untuk membatasi penularan virus corona.
Sejak diluncurkan 9 bulan lalu, aplikasi "Tawakkalna" bertujuan untuk mengelola perizinan selama jam malam yang berlaku di Arab Saudi.
Baca juga: Layanan Kesehatan Nasional Asal Inggris Ciptakan Aplikasi untuk Menekan Penyebaran Covid-19
Aplikasi ini dikembangkan melalui kerja sama erat antara Kementerian Kesehatan dan Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA), lapor Saudi Press Agency.
Pada Januari, Menkes Arab Saudi Dr Tawfiq Al Rabiah mengumumkan bahwa "paspor kesehatan" online bagi mereka yang sudah lengkap dosis vaksin coronanya juga akan tersedia di aplikasi "Tawakkalna".
Baca juga: Aplikasi Pemantau Sosial Pasien Virus Corona di Rusia Timbulkan Amarah Warga
Dia memuji warga Arab Saudi yang telah mengunduh dan menggunakan aplikasi yang bertujuan menahan penularan pandemi Covid-19 di kerajaan Saudi.
Arab Saudi adalah salah satu negara pertama di dunia yang meluncurkan aplikasi pelacakan kontak virus corona selama pandemi.
Presiden SDAIA Dr Abdullah bin Sharaf Al Ghamdi mengatakan aplikasi tersebut adalah perintis pemanfaatan teknologi selama pandemi.
Baca juga: Ditutup 2 Pekan karena Covid-19, Arab Saudi Buka Negaranya Lagi
Dengan aplikasi tersebut memungkinkan Kerajaan untuk mencatat kasus virus corona dan membatasi penyebaran infeksi baru.
Kerajaan Saudi juga meluncurkan aplikasi jarak sosial virus corona "Tabaud" pada Juni. Aplikasi ini memberi tahu orang-orang jika mereka melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Kemenkes: Mayoritas WNI yang Kembali dari Arab Saudi Positif Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.