Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Ranjang di RS, Korsel Khawatir Covid-19 Makin Parah di Musim Dingin

Kompas.com - 17/07/2020, 07:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan mengkhawatirkan pandemi virus corona dapat lebih parah di musim dingin, sedangkan fasilitas rumah sakit umum saat ini masih sangat terbatas.

Melansir Reuters pada Kamis (16/7/2020), jumlah tempat tidur di rumah sakit umum Korea Selatan disebutkan hanya 10 persen dari total jumlah penduduk.

Menurut Layanan Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance Service/NHIS), angka itu jauh di bawah negara-negara maju, seperti di Inggris 100 persen, di Perancis 63 persen, di Jepang 26 persen, dan di Amerika Serikat (AS) 25 persen.

Baca juga: Koronavir, Obat Antivirus Corona dari Rusia

Sangat rendahnya tingkat ketersediaan tempat tidur rumah sakit umum, dinilai merupakan titik lemah potensial dalam menghadapi pandemi.

Sebab, bersamaan dengan penanganan Covid-19, rumah sakit umum juga tetap terus melayani perawatan untuk pasien penyakit lainnya.

Meski begitu, "Negeri Ginseng" sudah berhasil menekan penyebaran virus corona di dalam negeri, dengan penelusuran sumber penyebaran dan pengujian yang dilakukan secara terus-menerus untuk mengendalikan pandemi secara efektif.

"Intervensi awal negara membantu menahan penyebaran virus corona, tetapi segala sesuatunya dapat menjadi lebih buruk ketika musim dingin dimulai, dan sangat penting bagi petugas kesehatan untuk tidak kelelahan sebelum itu," kata Presiden NHIS, Dr Kim Yong-ik kepada Reuters.

Baca juga: Dikira Bakal Meninggal, Pasien Ini Justru Pulih dari Virus Corona

Kim mengatakan, perlu lebih banyak rumah sakit umum dan staf untuk mencegah lonjakan kasus ketika musim dingin tiba.

"Intervensi awal negara membantu menahan penyebaran virus, tetapi segala sesuatunya dapat menjadi lebih buruk ketika musim dingin dimulai dan sangat penting bagi petugas kesehatan untuk tidak kelelahan sebelum itu," kata Kim.

Juru bicara Asosiasi Medis Korea yang mewakili semua dokter di Korea Selatan Kim Dae-ha mengatakan, rendahnya jumlah tempat tidur dan dokter di rumah sakit umum tidak menjadi masalah, karena rumah sakit milik swasta memiliki pengaruh yang sama besarnya.

Baca juga: Ini Dia Uji Coba Vaksin Corona yang Menghasilkan Antibodi

"Upaya Korea Selatan (untuk menekan Covid-19) telah disebut sukses, meskipun kurangnya fasilitas medis rumah sakit umum. Evaluasi ini membuktikan bahwa rumah sakit swasta dan dokter tidak ada duanya,” kata Kim Dae-ha.

Kemudian, ia mengatakan bahwa daripada berinvestasi di dokter di bidang tertentu untuk rumah sakit umum, lebih efisien untuk mendukung dokter dan rumah sakit swasta yang ada.

Menurut NHIS, asuransi kesehatan nasional Korea Selatan, yang mencakup seluruh 50 juta populasi, sejauh ini telah menghabiskan 109 juta dollar AS (Rp 1,5 triliun) untuk mengobati pasien Covid-19 dan jumlahnya kemungkinan akan meningkat di atas 200 miliar won (Rp 2,4 triliun) tahun ini.

Baca juga: Dampak Corona, Resort World Sentosa PHK Banyak Karyawan

Itu setara dengan 3.600 dollar AS (Rp 52,7 juta) untuk pasien yang kondisinya ringan dan 10.000 dollar AS (Rp 1,46 miliar) untuk yang serius, dan bisa menelan biaya hingga 58.000 dollar AS (Rp 848,8 juta) untuk yang dirawat.

Korea Selatan hingga saat ini telah melaporkan total 13.551 kasus virus corona dengan jumlah kematian sebanyak 289 orang, jauh lebih rendah daripada kebanyakan negara.

Baca juga: Unggah Parodi Surah Corona seperti Al Quran di Facebook, Blogger Ini Divonis 6 Bulan Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com