Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Imunologi AS Peringatkan 'Musim Dingin Terburuk" akibat Covid-19

Kompas.com - 14/05/2020, 14:39 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat akan menghadapi 'Musim Dingin Terburuk dalam Sejarah Modern' kecuali para pemimpinnya bertindak cepat untuk mencegah kembalinya gelombang virus corona.

Hal itu dinyatakan oleh seorang pemberi info bernama Rick Bright yang dipecat dari pekerjaannya setelah memperingatkan administrasi Trump untuk menyiapkan penanganan terhadap pandemi.

Dilansir AP Newsroom, Dr Rick Bright, seorang pakar imunologi yang membuat prediksi serius dalam pernyataan yang disiapkannya untuk penampilannya pada Kamis di hadapan House Energy and Commerce Committee.

Aspek-aspek dari keluhannya tentang penanganan awal administrasi pemerintah terhadap krisis diharapkan akan didukung oleh kesaksian dari eksekutif perusahaan yang memproduksi masker respirator.

Baca juga: Studi Sebut Tes Virus Corona yang Digembar-gemborkan Trump Menghasilkan Negatif Palsu

Sebuah badan pengawas federal telah menemukan alasan masuk akal yang mendasar bahwa Bright dilepas dari jabatannya sebagai kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan setelah memperingatkan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Bright menuduh dirinya dijadikan target kritik ketika mendesak upaya awal untuk berinvestasi dalam pengembangan vaksin dan persediaan.

"Kesempatan kita sudah lewat," kata Bright dalam pernyataan yang disiapkannya. "Jika kita gagal untuk mengembangkan respons koordinasi nasional, berdasarkan sains, saya takut wabahnya akan menyebar dan memburuk dan bisa jadi lama, menyebabkan penyakit-penyakit yang belum pernah terjadi dan kematian."

Pernyataan Bright diikuti peringatan Dr Anthony Fauci pada pekan ini. Fauci, pakar penyakit menular terkemuka pemerintah AS, mengatakan bahwa pencabutan lockdown yang cepat atau terburu-buru bisa 'membalikkan waktu'.

Baca juga: Bintang Hollywood Robert De Niro: Si Gila Trump Tidak Peduli Berapa Banyak yang Mati

Bahkan, situasinya bisa lebih parah dari sebelumnya, upaya sulit untuk perekonomian juga bergulir lagi.

Presiden AS Donald Trump menyatakan Bright sebagai "orang yang tidak puas," dan beberapa sekutu politik Trump mendesak agar Fauci dipecat, meski pun tampaknya hal itu tidak mungkin.

Di dalam pernyataannya, Bright mengatakan, "Fakta yang tak dapat dimungkiri adalah akan ada kebangkitan Covid-19 pada musim gugur ini. Sangat memperparah tantangan flu musiman dan menekan sistem perawatan kesehatan kita."

"Tanpa perencanaan yang jelas dan implementasi tahapan-tahapan yang telah saya dan pakar lainnya berikan, tahun 2020 akan menjadi musim dingin terburuk dalam sejarah modern," tulis Bright.

Dr Rick Bright yang meraih gelar doktoralnya di bidang imunologi, menguraikan beberapa tahapan ke depan yang bisa disandarkan pada sains.

Bahkan ketika para peneliti sedang bekerja untuk mengembangkan perawatan yang lebih baik dan vaksin yang efektif.

Baca juga: Papan Iklan di New York Bertuliskan Jam Kematian Trump

Tahapan itu di antaranya:

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com