Dewan Rakyat saat ini memiliki 220 anggota. 2 kursi kosong karena meninggalnya parlementarian bersangkutan. Perikatan Nasional mengontrol 109 kursi sedangkan Pakatan 111 kursi.
Diperlukan minimal 111 kursi untuk membentuk pemerintahan mayoritas.
Muhyiddin masih bisa bernapas setelah Sultan Abdullah menyetujui deklarasi keadaan darurat pada 12 Januari hingga 1 Agustus mendatang untuk melawan pandemi Covid-19.
Dekrit darurat ini membekukan parlemen Malaysia yang berarti Muhyiddin dapat menghindari mosi tidak percaya yang akan diajukan Pakatan untuk menggulingkannya.
Oposisi mengecam Muhyiddin membahayakan demokrasi Malaysia dengan menggunakan dekrit darurat untuk mempertahankan kekuasaannya yang sudah menjadi pemerintahan minoritas.
Namun kabar mengejutkan muncul awal pekan ini setelah Sultan Abdullah mengumumkan bahwa parlemen dapat kembali bertemu di masa darurat.
Hal ini berarti oposisi Pakatan memiliki peluang untuk kembali menguji mayoritas Muhyiddin. Sejauh ini Perdana Menteri berusia 73 tahun itu belum mengomentari mengenai kapan parlemen akan kembali bersidang.
Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan PM Malaysia Muhyiddin Yassin di Istana Merdeka
Tidak stabilnya pemerintahan Malaysia dalam setahun terakhir telah menurunkan kepercayaan investor.
Pemerintahan Muhyiddin kewalahan menghadapi pandemi Covid-19 yang melonjak setelah blunder penyelenggaraan pemilu di Sabah pada bulan September lalu. Padahal sebelum itu pandemi virus corona di Malaysia sangat terkendali.
Saat ini kasus harian Covid-19 di Malaysia masih berkisar lebih dari 2.000 kasus. Muhyiddin bahkan harus memberlakukan kembali lockdown parsial bulan Januari lalu.
Kondisi ekonomi Malaysia juga terpuruk pada 2020 di mana angka GDP mengalami kontraksi sebesar 5,6 persen, angka terburuk sejak krisis moneter pada tahun 1998.
Pemilu dini dipercaya sebagai satu-satunya opsi untuk mengakhiri krisis politik berkepanjangan ini.
Muhyiddin telah berjanji akan menggelar pemilu dini setelah kurva Covid-19 melandai.
Di sisi lain, kubu Pakatan menegaskan mandat rakyat harus dikembalikan kepada mereka sebagai pemenang pemilu 2018.
Pemilu dini bagi Pakatan dikhawatirkan akan memperburuk kembali penyebaran virus corona. Malaysia juga baru saja memulai vaksinasi yang akan menelan waktu yang tidak sebentar.
Baca juga: Dikepung UMNO, Anwar dan Mahathir, Apakah Muhyiddin Bertahan Jadi PM Malaysia?