Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap, Diawetkan, dan Dijual, Populasi Hiu di Kongo Kian Terancam

Kompas.com - 16/02/2021, 09:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

BRAZZAVILLE, KOMPAS.com - Populasi hiu di Kongo, Afrika Tengah, kian terancam setelah masyarakat Kongo-Brazzaville menangkap hiu remaja lebih banyak karena stok ikan mengalami tekanan.

Praktik penangkapan hiu sebagian besar tidak diatur, bahkan bertentangan dengan serangkaian rekomendasi internasional. Kelompok pegiat lingkungan juga mulai memberikan peringatan.

Pada era 1980-an dan 1990-an, fenomena penangkapan hiu biasanya didorong karena peningkatan permintaan sirip hiu dari Asia di mana sirip hiu akan berakhir dalam mangkuk sup yang populer.

Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, stok ikan pokok yang biasa dikonsumsi menipis, membuat nelayan dan masyarakat pesisir Kongo semakin bergantung pada daging hiu sebagai sumber makanan.

Menurut pantauan kelompok pemerhati satwa liar pada 2019, di kota pelabuhan Pointe-Noire, para nelayan lokal sering kali membawa 400 sampai 1.000 ekor hiu dan pari yang tersangkut jaring mereka ke darat. 

Baca juga: Hiu dan Ikan Pari di Ambang Kepunahan, Apa yang Bisa Dilakukan?

“Dulu, satu perahu bisa menangkap hingga 100 hiu dalam sehari,” kata Alain Pangou, seorang kapten kapal yang telah menangkap hiu selama hampir 20 tahun. "Namun, sekarang ini lebih sulit," akunya seperti dikutip BBC, Selasa (16/2/2021).

Konflik dan perubahan iklim kini menjadi ancaman tambahan bagi garis hidup para nelayan yang sudah cukup berbahaya ini.

Bagaimana tidak, para nelayan harus berlayar lebih jauh dari darat dengan waktu yang lebih lama di perairan yang lebih dalam agar dapat menangkap ikan. Risikonya meningkat.

Jumlah nelayan tradisional juga meningkat membuat populasi hiu Kongo semakin terancam.

"Anda tidak boleh takut," kata Pangou, "Pilihan apa [lagi] yang Anda miliki?" ujar Pangou menyiratkan betapa para nelayan sudah tak lagi punya pilihan lain untuk bertahan hidup.

Baca juga: Populasi Hiu Global Turun 71 Persen, Ini Artinya bagi Ekosistem

Bersaing dengan kapal pukat industri

Penderitaan para nelayan diperparah dengan meningkatnya zona eksklusi di sekitar rig minyak negara itu. Dalam beberapa tahun terakhir telah mengurangi ukuran daerah penangkapan ikan artisanal.

Saat ini, 11 kilometer pertama dari pantai Pointe-Noire, yang dianggap sebagai tempat utama perkembangbiakan hiu, seharusnya dicadangkan secara eksklusif untuk penangkapan ikan artisanal.

Tetapi pemantau perikanan lokal Jean-Michel Dziengue mengatakan penangkapan ilegal oleh kapal pukat industri adalah kejadian rutin.

Dziengue sering menerima video yang direkam oleh nelayan artisanal di ponsel mereka yang menunjukkan pelanggaran dari kapal pukat industri, yang kemudian dia berikan kepada pejabat sebagai bukti.

"Tapi meski kami menangkap mereka, mereka jarang dihukum," kata Dziengue.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Konsumsi Hiu Berbahaya bagi Kesehatan Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com