Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instalasi Militer di Irak Diserang Roket, 6 Orang Korban Termasuk Tentara AS

Kompas.com - 16/02/2021, 08:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Satu tembakan roket yang menargetkan pangkalan udara di wilayah Kurdistan Irak pada Senin malam (15/2/2021).

Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) menyatakan seorang kontraktor sipil asing dan lima orang lainnya serta seorang tentara AS menjadi korban dalam serangan ini.

Serangan itu merupakan untuk pertama kalinya dilancarkan ke instalasi militer atau diplomatik Barat. Sebelumnya serangkaian insiden menyasar target itu di Irak berhenti dalam hampir dua bulan terakhir.

Di bawah mantan Presiden AS Donald Trump, Washington bersumpah bahwa pembunuhan seorang warga negara AS dalam serangan roket seperti itu akan memicu kampanye pemboman massal di Irak. Namun para pejabat Irak tidak yakin apakah pemerintahan Biden akan tetap berpegang pada kebijakan tersebut.

Sekitar pukul 21.30 waktu setempat (01.30 WIB), seorang reporter AFP mendengar beberapa ledakan keras di pinggiran barat laut Arbil, ibu kota wilayah otonom Kurdistan Irak.

Kepada AFP, sumber keamanan Irak dan Barat mengatakan setidaknya tiga roket ditembakkan ke arah bandara kota. Tempat itu merupakan bagian dari aliansi internasional yang memerangi kelompok ISIS, sejumlah pasukan asing ditempatkan di sana.

Juru bicara koalisi Kolonel Wayne Marotto mengonfirmasi kontraktor yang tewas itu bukan warga Irak. Tetapi, dia tidak dapat memberikan rincian langsung tentang kewarganegaraan korban.

Dua roket lainnya menghantam lingkungan perumahan di pinggiran Arbil.

Delovan Jalal, kepala direktorat kesehatan Arbil, mengatakan sedikitnya lima warga sipil terluka dan satu dalam kondisi kritis.

Melansir AFP, Kementerian Dalam Negeri Wilayah Kurdistan mengonfirmasi "beberapa roket" telah menghantam kota itu. Badan-badan keamanan telah melancarkan "penyelidikan terperinci", mendesak warga sipil untuk tinggal di rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Setelah serangan itu, pasukan keamanan dikerahkan di sekitar bandara dan helikopter terdengar di pinggiran kota, kata seorang koresponden AFP.

Baca juga: Pasukan Keamanan Irak Klaim Bunuh Pentolan ISIS

Eskalasi berbahaya

Presiden Irak Barham Saleh mengabarkan di Twitter bahwa serangan itu menandai "eskalasi berbahaya dan tindakan kriminal teroris".

Masrour Barzani, perdana menteri wilayah otonom Kurdi, mengutuk serangan itu "dengan istilah terkuat".

Dia mengatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi sehingga pasukan keamanan yang berbasis di Arbil dan Baghdad dapat bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.

Dua sumber intelijen mengonfirmasi kepada AFP bahwa serangan itu dilakukan dari dalam wilayah otonom Kurdi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com