Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Penyelidikan WHO Picu Amarah | Gempa Jepang M 7,3

Kompas.com - 15/02/2021, 06:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Kabar dunia sepekan terakhir dimulai dengan pengumuman hasil penyelidikan WHO (Badan Kesehatan Dunia) tentang asal-usul Covid-19, dan ditutup dengan gempa 7,3 magnitudo di Jepang.

Di sela-sela kedua berita besar itu, muncul kabar Donald Trump yang lolos pemakzulan keduanya, serta polisi Myanmar yang berbalik mendukung massa anti-kudeta.

Kemudian di Malaysia viral cerita sebuah hotel bintang 5 yang banting setir jualan nasi bungkus, untuk menambal keuangan yang merosot akibat pandemi virus corona.

Baca juga: Hotel Bintang 5 Banting Setir Jualan Nasi Bungkus, Harganya Rp 7.000 Seporsi

Berita-berita tersebut dapat Anda simak rangkumannya dalam kabar dunia sepekan 8-14 Februari 2021 berikut ini.

1. Sah! Trump Kembali Bebas dari Sidang Pemakzulan Kedua

Mantan Presiden Donald Trump kembali lolos dari sidang pemakzulan kedua, setelah Senat AS gagal mencapai dua pertiga dukungan.

Sebanyak 57 senator menyatakan presiden ke-45 bersalah menyulut kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu.

Jumlah itu termasuk tujuh senator asal Partai Republik yang memutuskan mendukung dakwaan itu. Adapun butuh 67 suara agar pemakzulan sukses.

Rangkuman jalannya sidang pemakzulan Trump yang kedua dapat Anda baca di sini.

Baca juga: Baru Diterima Bekerja, Wanita Ini Langsung Dipecat 30 Menit Kemudian

2. Pusat Gempa Jepang 7,3 Magnitudo Dekat Lokasi Tsunami 2011

Pusat gempa bumi sebesar 7,3 magnitudo yang mengguncang Jepang timur pada Sabtu (13/2/2021) tengah malam, berdekatan dengan lokasi tsunami 2011.

Japan Times mewartakan, pusat gempa berada di kedalaman 60 kilometer lepas pantai Prefektur Fukushima, pada pukul 23.08 waktu setempat.

Kemudian New York Times melaporkan, pusat gempa berada dekat lokasi gempa dan tsunami dahsyat hampir 10 tahun lalu yang meruntuhkan 3 reaktor nuklir.

Bencana alam itu dikenal dengan nama Gempa Tohoku dan menewaskan 18.000 orang.

Lalu bagaimana kondisi Fukushima setelah diguncang gempa besar? Anda dapat membacanya di sini.

Baca juga: Demo Thailand Mulai Lagi, Massa Tiru Taktik Pedemo Myanmar

3. Seharga Rp 7.000, Nasi Bungkus Jualan Hotel Bintang 5 Laku 300 Porsi Sehari

Hatten Hotel yaitu hotel bintang 5 di Malaysia yang menjual nasi bungkus seharga 2 ringgit (Rp 7.000), mengaku dagangannya laku 300 porsi sehari.

Kemudian hanya dalam waktu satu jam sejak buka pukul 12.00 siang, makanan bernama Nasi Bajet (nasi murah) ini laku lebih dari 100 porsi.

Antusiasme pembeli sangat tinggi untuk membeli nasi bungkus dengan satu pilihan sayur, serta pilihan lauk seperti ayam, ikan, atau daging.

Bagi yang ketinggalan berita hotel bintang 5 berjualan nasi bungkus, Anda dapat membacanya di sini.

Baca juga: Jenderal Penguasa Myanmar Habis Kesabaran, Ancam Demonstran dengan Tindakan Efektif

4. Hasil Penyelidikan WHO tentang Asal-usul Covid-19 Picu Amarah, Kenapa?

Kemarahan muncul terhadap hasil penyelidikan WHO yang dituduh "menutupi" asal-usul Covid-19 di China.

Hasil penyelidikan WHO menyebutkan, virus corona tidak berasal dari pasar makanan laut atau dari kebocoran laboratorium di Wuhan.

Temuan WHO tampak mendukung klaim China bahwa virus itu mungkin berasal dari luar "Negeri Panda" dan penyangkalan berulang atas kecelakaan laboratorium.

Berita lengkap tentang hasil penyelidikan WHO tentang asal-usul virus corona dapat Anda baca di sini.

Baca juga: Bunuh Ilmuwan Nuklir Iran, 20 Agen Israel Habiskan 8 Bulan Perencanaan

5. AS Kini Tolak Klaim Israel atas Dataran Tinggi Golan, Ini Pernyataan PM Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (9/2/2021) mengatakan, Dataran Tinggi Golan adalah milik Israel selamanya usai pernyataan sebaliknya dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.

Sebelumnya, Menlu AS menyuarakan pernyataan yang tidak lagi mengakui klaim Israel atas Dataran Tinggi Golan, seperti dikutip dari Arab News.

Pernyataan Netanyahu dapat Anda baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Donald Trump Muncul Lagi di Media Sosial dengan Bawa Pernyataan Ini...

6. Detik-detik Polisi Myanmar Beralih Mendukung Demonstran Penentang Kudeta

Sebuah video menunjukkan sejumlah polisi Myanmar berbalik mendukung demonstran penentang kudeta militer.

Dalam rekaman berdurasi 2 menit 27 detik itu, massa mengerumuni ketiga polisi yang menaikkan perisai anti huru-hara.

Detik-detik polisi beralih mendukung massa di demo Myanmar dapat Anda simak di sini.

Baca juga: Ulama Iran Ini Sebut Penerima Vaksin Covid-19 Berubah Jadi Homoseksual

7. China Sebut Covid-19 di Wuhan Berasal dari Kepala Babi yang Diimpor

Otoritas China menyatakan, Covid-19 yang berada di Wuhan kemungkinan berasal dari kepala babi yang diimpor.

"Negeri Panda" langsung menangguhkan impor produk makanan beku, setelah ada bukti virus corona datang ke Pasar Seafood Huanan lewat cara ini.

Badan kesehatan setempat berkali-kali menyodorkan klaim bahwa corona berasal dari makanan beku, termasuk kepala babi dan boga bahari.

Bagaimana bunyi klaim China selengkapnya? Anda dapat membacanya di sini.

Baca juga: Jenderal Senior Myanmar Sebut Alasan Mereka Lakukan Kudeta Sudah Benar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com