Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Keamanan PBB Akan Bahas Masalah Dunia Rebutan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 15/02/2021, 00:10 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

 LONDON, KOMPAS.com - Dewan Keamanan PBB akan memperdebatkan masalah akses global ke vaksin Covid-19. Agendanya akan mengangkat masalah yang kemungkinan akan menggarisbawahi perbedaan tajam antara anggota dewan.

Pertemuan yang rencana akan berlangsung pada Rabu (17/2/2021), dilakukan atas inisiatif Inggris, yang membanggakan program vaksinasinya yang efektif.

AFP pada Minggu (14/2/2021) melaporkan sejumlah pertanyaan mungkin akan diajukan dalam agenda itu.

Misalnya terkait bagaimana vaksin dapat didistribusikan secara adil. Artinya tidak ada lagi persoalan seperti yang terjadi dalam pengadaan pertama-tama, di mana vaksin terlebih dulu diambil negara-negara terkaya di Utara sedangkan di Selatan menderita.

Atau haruskah pasukan penjaga perdamaian PBB helm biru di sekitar 15 negara, bersama dengan karyawan PBB lainnya yang ditempatkan di seluruh dunia?

Kemudian apakah perlu mendeklarasikan mereka sebagai pekerja esensial dan menerima prioritas vaksin, termasuk di negara-negara yang belum menerima dosis vaksin?

Jika demikian, siapa yang harus memberikan vaksin: Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara asal pasukan atau negara di mana mereka ditempatkan?

Baca juga: WHO: Dunia di Ambang Bencana Moral dalam Distribusi Vaksin Covid-19

"Vaksin dan vaksinasi sebenarnya bukan tugas Dewan Keamanan," kata seorang duta besar, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Dewan Keamanan, dengan misi menjaga perdamaian dan keamanan di seluruh dunia, tidak memiliki keahlian kesehatan khusus, kata duta besar itu melansir AFP. Menurutnya Dewan Keamanan PBB hanya dapat memberikan “kontribusi."

Dia menambahkan bahwa tidak ada resolusi tentang masalah tersebut kemungkinan akan muncul dalam pertemuan minggu ini.

Satu-satunya keterlibatan langsung Dewan Keamanan dalam pandemi terjadi pada Juli 2020. Yaitu ketika setelah negosiasi yang panjang dan sulit untuk menyelesaikan ketegangan AS-China yang tajam.

Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang mendorong gencatan senjata di negara-negara konflik untuk membatasi penyebaran Covid-19.

Inggris baru-baru ini berbagi dengan beberapa negara lain rancangan resolusi tentang manajemen vaksin, kata para diplomat.

"Ada draf resolusi. Negosiasi baru saja dimulai. Ini akan memakan waktu," menurut diplomat lainnya.

Baca juga: Pimpin Pertemuan Covax-AMC, Menlu Retno Tegaskan Ketersediaan Vaksin Covid-19

Vaksinasi "adalah tantangan besar sekarang," kata Olof Skoog, duta besar Uni Eropa (UE) untuk dewan tersebut. Menurutnya, masih jauh masanya sebelum orang divaksinasi penuh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com