Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan AS Bantah Lindungi Ladang Minyak di Suriah

Kompas.com - 09/02/2021, 09:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pentagon menegaskan, keberadaan pasukan AS adalah membasmi terorisme, bukan melindungi ladang minyak Suriah.

Penegasan itu menjawab tudingan bahwa militer "Negeri Uncle Sam" menjalankan perintah dari mantan Presiden Donald Trump.

Juru bicara Pentagon John Kirby menyatakan, sebuah perusahaan AS menjalin kontrak dengan milisi Kurdi di utara Suriah.

Baca juga: Pemerintah Biden Diminta Pertahankan Pasukan AS di Afganistan

Dilansir AFP Senin (8/2/2021), Kirby menerangkan perusahaan itu membantu melakukan eksplorasi cadangan minyak di timur laut.

Kirby berujar, 900 tentara maupun kontraktor AS di sana tidak diizinkan membantu perusahaan swasta melindungi ladang minyak.

Pasukan AS, ujar Pentagon, hanya berada di sekitar kawasan cadangan minyak karena tengah melindungi masyarakat sipil.

"Sangat penting diketahui bahwa satu-satunya misi kami adalah menjamin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikalahkan," tegasnya.

Pernyataan Kirby itu menekankan perubahan kebijakan Pentagon di bawah Presiden Joe Biden dibanding pendahulunya, Trump.

Ladang minyak itu berada di wilayah Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi milisi yang selama ini disokong Washington.

Pada 2019, setelah "kekhalifahan" ISIS lenyap, Trump mengumumkan hanya meninggalkan sebagian kecil militer untuk "melindungi" minyak.

Pejabat Kementerian Pertahanan AS saat itu menerangkan, militer AS ditugaskan di sana untuk mencegah "emas hitam" Bumi jatuh ke tangan teroris.

Pada 2020, sebuah perusahaan AS yang tak dikenal, Delta Crescent Energy, menandatangani kesepakatan eksplorasi minyak dengan Kurdi.

Baca juga: AS Cari Bukti Laporan Intel atas Ancaman China pada Pasukan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com