Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Minta Tukar Sandera dengan Keringanan Sanksi dan Penarikan Pasukan AS

Kompas.com - 20/10/2020, 19:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dalam perjalanannya ke Washington DC pekan lalu, kepala keamanan Lebanon membawa daftar tuntutan dari Damaskus untuk menukar tahanan dengan keringanan sanksi dan penarikan pasukan AS

Pemerintahan Trump ingin mengamankan kembalinya jurnalis Amerika Austin Tice dan pekerja kesehatan Suriah-Amerika, Majd Kamalmaz, yang keduanya hilang di Suriah.

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad memanfaatkannya sebagai hubungan timbal-balik. Ia melobi untuk permintaan AS itu ditukar dengan bantuan sanksi yang melumpuhkan, penarikan pasukan AS dari tanah Suriah, sebagaimana yang dilansir dari Newsweek pada Senin (19/10/2020).

Tice, seorang jurnalis lepas yang menghilang di Suriah pada 2012. Kamalmaz, seorang psikoterapis yang menghilang di negara tersebut pada 2017.

Pejabat Wasington dan Damaskus sebelumnya telah menjalin kontak mengenai masalah tersebut, tetapi dorongan penyelesaian datang selama perjalanan baru-baru ini oleh direktur Keamanan Umum Lebanon Mayjen Abbas Ibrahim.

 

Hal itu terjadi kurang dari 3 pekan sebelum pemilihan presiden AS 2020.

Baca juga: Kebakaran Hebat di Suriah, Bashar Al Assad Deklarasikan Bencana Nasional

Ibrahim bertemu dengan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien selama sekitar 4 jam dalam sebuah diskusi, yang menguraikan tuntutan Suriah sebagai bagian dari negosiasi untuk mengakhiri ketidakpastian tentang keberadaan 2 pria tawanan itu.

Pejabat Lebanon, serta sumber Suriah yang mengetahui diskusi tersebut, mengonfirmasi bahwa pemerintah Suriah sedang berusaha untuk pemerintahan Trump sepakat mencabut sanksi yang dikenakan terhadap Suriah.

Pembatasan ekonomi Suriah dimulai tak lama setelah kerusuhan melanda negara itu pada 2011. Kemudian sanksi ekonomi terakhir diumumkan pada Juni, yang bertujuan untuk melumpuhkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang dituduh AS melakukan kejahatan perang.

Suriah juga mengajukan permintaan penarikan pasukan AS yang ditempatkan bersama pasukan pemberontak di gurun garrison tenggara Suriah yang disebut Al-Tanf, kata pejabat Lebanon dan sumber Suriah kepada Newsweek.

Trump telah lama menyatakan keinginannya untuk menarik pasukan dari Suriah dan telah menarik jumlah pasukan AS di sana, meskipun Pentagon mengatakan sekitar 500 tetap dikerahkan di timur laut bersama sebagian besar pasukan Demokrat Suriah Kurdi, dan di Al-Tanf, tempat kelompok oposisi. Maghawir al-Thawra beroperasi.

Baca juga: Turki Bantah Kerahkan Pasukan Suriah untuk Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Newsweek mewawancarai seorang pejabat AS yang terlibat dalam upaya pemulihan sandera tentang pekerjaan multi-agensi, Hostage Recovery Fusion Cell, episentrum pemerintah AS untuk investigasi sandera AS yang berkoordinasi dengan pemerintah dan berkolaborasi dengan keluarga sandera. 

"Hostage Recovery Fusion Cell selalu menilai informasi baru dan menyusun strategi bagaimana membawa pulang sandera Amerika dengan aman di luar negeri," kata pejabat itu.

Pejabat itu mengatakan badan itu bekerja bersama keluarga Tice dan Kamalmaz, yang telah vokal dalam mengadvokasi kepulangan mereka.

"Kami bermitra dengan keluarga sandera. Keluarga sering berperan aktif dalam membawa pulang orang yang mereka cintai," kata pejabat itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com