Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Intelijen: Iran Bayar Taliban jika Serang Pasukan AS

Kompas.com - 18/08/2020, 07:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan intelijen Amerika Serikat (AS) menduga bahwa Iran memberikan imbalan kepada Taliban jika melakukan serangan kepada pasukan AS dan pasukan koalisi.

Hal itu dilaporkan oleh Zachary Cohen dari CNN pada Senin (17/8/2020).

Diwartakan Business Insider, badan intelijen AS mengidentifikasi pembayaran imbalan tersebut terkait dengan enam serangan yang dilakukan oleh Taliban pada 2019.

Salah satu dari enam serangan Taliban tersebut adalah serangan bom bunuh diri di Pangkalan Udara Bagram pada Desember.

Pemboman itu menewaskan dua warga sipil dan melukai puluhan lainnya, termasuk empat personel tentara AS.

Baca juga: Ditentang Banyak Negara, Pembebasan 400 Tahanan Taliban Tersendat Lagi

Hadiah atas serangan terhadap Pangkalan Udara Bagram dibayarkan pemerintah asing melalui jaringan Haqqani di mana pemimpin jaringan ini adalah wakil kepala dari kelompok Taliban.

Informasi tersebut didapatkan menurut dokumen pengarahan Pentagon yang ditinjau oleh CNN.

Dua sumber yang mengetahui informasi intelijen tersebut mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah asing yang dirujuk dalam dokumen itu adalah Iran.

Pada awal Januari, Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan pesawat nirawak yang menewaskan jenderal top Iran, Qassem Soleimani, di Irak.

Serangan mematikan itu terjadi kurang dari sebulan setelah serangan bom bunuh diri terhadap Pangkalan Udara Bagram.

Baca juga: Jelang Perundingan Damai, Afghanistan Mulai Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Sebelum serangan di Irak, sejumlah instansi AS terlibat dalam apa yang digambarkan CNN sebagai proses panjang dalam mengembangkan opsi untuk melawan dukungan moneter Iran terhadap kelompok-kelompok milisi di Afghanistan.

Plot hadiah Iran yang dicurigai dikutip oleh pejabat AS sebagai pembenaran parsial untuk serangan terhadap Soleimani.

Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintah saat ini dan mantan pejabat senior yang mengetahui situasi tersebut kepada CNN.

Pada Maret, pemerintahan Trump menyatakan bukanlah waktu yang tepat untuk mengambil tindakan yang lebih spesifik dalam menanggapi dugaan plot hadiah dari Iran.

Itu karena pada bulan itu, sedang dilangsungkan pembicaaran damai antara AS dengan Taliban.

Baca juga: Tokoh Terkemuka Afghanistan Sepakat Bebaskan 400 Milisi Taliban, Ada Apa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com