Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Inkonstitusional, Trump Tolak Bersaksi di Pemakzulan Dirinya

Kompas.com - 05/02/2021, 09:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Donald Trump menegaskan, dia tak akan bersaksi dalam sidang pemakzulan dirinya karena menganggapnya inkonstitusional.

Pernyataan yang disampaikan pengacaranya merespons surat panggilan yang dilayangkan tim penuntut dari DPR AS.

Tim penuntut yang diketuai Jamie Raskin meminta presiden ke-45 AS itu menjawab kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, 6 Januari lalu.

Baca juga: Trump Ditinggal Para Pengacaranya Jelang Sidang Pemakzulan

Saat itu, Trump menyerukan pendukungnya untuk bergerak ke Capitol yang menyebabkan bentrokan melawan polisi dan menewaskan lima orang.

"Surat Anda menegaskan yang sudah diketahui semua orang, tuduhan Anda tak berdasar," kata pengacara Trump, Bruce Castor dan David Schoen.

Sementara kuasa hukumnya tak menyebut apakah Trump bakal bersaksi, penasihat seniornya, Jason Miller, menyebut si mantan presiden tak akan datang.

"Presiden tidak akan bersaksi dalam proses pemakzulan yang inkonstitusional," tegas Miller seperti dikutip AFP, Kamis (4/2/2021).

Sidang dimulai Selasa

Penolakan itu terjadi lima hari sebelum sidang pemakzulan dengan dakwaan menyulut pemberontakan dibuka di Senat AS.

Baca juga: Seorang Perusuh Capitol yang Pakai Topi Bertanduk Hendak Bersaksi di Sidang Pemakzulan Trump

Dalam upaya impeachment kedua, mantan presiden berusia 74 tahun itu didakwa mendukung pendukungnya menyerang Gedung Capitol.

Saat itu, Kongres AS tengah bersiap mengesahkan sertifikat kemenangan Joe Biden. Membuat sejumlah politisi harus diungsikan ke tempat aman.

Selama berbulan-bulan, Trump selalu bersikukuh bahwa dia memenangi Pilpres AS 2020, tetapi tanpa disertai bukti klaimnya.

Raskin sudah meminta suami Melania tersebut untuk datang bersaksi pekan depan, baik sebelum maupun saat sidang digelar.

Baca juga: Trump Akhirnya Dimakzulkan dengan Dukungan 10 Politisi Partai Republik

Anggota DPR AS dari Partai Demokrat itu menyatakan, Trump yang kini tinggal di Mar-a-Lago, Florida, tak bisa lagi mengelak.

Raskin menyindir si mantan presiden kini tak bisa berdalih bahwa dia sibuk mengurusi negara, seperti yang selalu dia ucapkan saat masih menjabat.

Trump pun diperingatkan, jika dia sampai menolak bersaksi maka dia dianggap mendukung segala bukti yang memberatkannya.

"Jika Anda menolak undangan ini, kami bakal mencabut segala hak Anda di sidang, dan mengasumsikan Anda mendukung bukti ini," ancam Raskin.

Baca juga: Jadwal Sidang Pemakzulan Trump Mundur, Dimulai 8 Februari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com