Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Akhirnya Dimakzulkan dengan Dukungan 10 Politisi Partai Republik

Kompas.com - 14/01/2021, 11:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Parlemen Amerika Serikat (AS) mencatat sejarah dengan memakzulkan seorang presiden untuk kedua kalinya pada Rabu (13/1/2021).

DPR AS mendakwa Presiden Trump seminggu sebelum dia meninggalkan jabatannya, karena menghasut kerusuhan dengan klaim palsu tentang pemilihan yang dicuri, serta menyebabkan penyerbuan Capitol dan lima kematian.

Tidak seperti pemakzulan pertama Trump, yang berjalan hampir tanpa dukungan Partai Republik. Upaya pada Rabu (13/1/2021) menarik 10 Republikan, termasuk pemimpin partai Republik ketiga di DPR AS, Liz Cheney.

Senat berencana mengadakan persidangan setelah Trump turun dari jabatannya, skenario yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai konsekuensi, anggota parlemen bisa melarang Trump duduk kembali di kursi presiden.

Pemungutan suara terakhir adalah 232 hingga 197, melansir Washington Post pada Kamis (14/1/2021).

Pemakzulan ini menjadi salah satu drama terakhir dari kepresidenan yang penuh gejolak. Proses itu dilakukan dengan latar belakang kekacauan di Gedung DPR dan ketidakpastian tentang bagaimana nasib Republik setelah turunnya Trump.

Partai Demokrat dan Republikan saling menuduh dalam sidang itu. Loyalis Trump marah kepada sesama Republikan yang membelot, khususnya Cheney, yang membuat kepemimpinan partai terguncang.

Namun, terlepas dari emosi yang digerakkan oleh serangan Capitol, sebagian besar dari Partai Republik mendukung Presiden, termasuk Pemimpin Minoritas Parlemen Kevin McCarthy.

Dia berpendapat bahwa Trump memikul tanggung jawab atas serangan di Capitol, dan pemakzulan sekejap hanya akan semakin mengobarkan api pemisah partisan.

McCarthy untuk pertama kalinya secara terbuka mendukung kecaman terhadap Trump. Akan tetapi, seruan itu datang terlambat sebagai alternatif efektif saat pemakzulan diajukan.

Baca juga: DPR AS Ketok Palu Pemakzulan Trump Kedua

Republikan membelot

Partai Republik yang memisahkan diri dari Trump termasuk para pemimpin senior seperti Cheney (pimpinan senior Parlemen Republik), John Katko (anggota Republik teratas dari Komite Keamanan Dalam Negeri), dan Fred Upton (mantan ketua Komite Energi dan Perdagangan).

Namun, anggota junior seperti Peter Meijer dan Anthony Gonzalez juga memilih untuk pemakzulan.

Beberapa, seperti Adam Kinzinger, telah sangat kritis terhadap Trump pada masa lalu. Sementara itu, Tom Rice hampir tidak pernah bersilang pendapat soal Trump.

“Saya telah mendukung Presiden ini melalui masa sulit selama empat tahun. Saya berkampanye untuknya dan memilih dia dua kali, ” kata Rice dalam sebuah pernyataan. “Tetapi, kegagalan total ini tidak bisa dimaafkan.”

Partai Republik lainnya yang bersuara mendakwa Trump adalah Jaime Herrera Beutler, Dan Newhouse, dan David G Valadao.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com