WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis pesan video, beberapa saat setelah dia dimakzulkan DPR AS.
Sebelumnya, DPR AS yang dimotori Partai Demokrat mengesahkan resolusi pemakzulan dengan suara mendukung 232 berbanding 197.
Selain fakta Trump menjadi presiden pertama yang dimakzulkan dua kali, ada 10 anggota Partai Republik yang berbalik menentangnya.
Baca juga: DPR AS Ketok Palu Pemakzulan Trump Kedua
Dalam video yang diunggah Gedung Putih, presiden 74 tahun itu tidak menyebut pemakzulan yang tengah menerpa dirinya.
Dia fokus kepada upaya pemulihan negara, setelah pendukungnya melakukan kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari.
"Tidak ada suporter saya yang mendukung kekerasan politik. Tidak ada suporter saya yang melecehkan penegak hukum atau bendera negara kita," kata dia.
"Kini, saya meminta semuanya yang percaya pada tujuan kita agar menurunkan tensi, dan membantu membagikan perdamaian," lanjutnya.
Di bagian akhir video, presiden ke-45 AS itu menuding adanya serangan terhadap kebebasan berpendapat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia menuding adanya upaya sensor dan mendaftarhitamkan sejumlah orang yang menurutnya salah dan membahayakan negara.
Baca juga: Didakwa Terlibat Kerusuhan Gedung Capitol, Pendukung Trump Bunuh Diri di Ruang Bawah Tanah
"Yang kita butuhkan saat ini adalah mendengarkan satu sama lain, bukan berusaha membungkam satu sama lain," klaimnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan