Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Iran Akan Eksekusi Pegulat Mehdi Ali Hosseini di Tengah Protes

Kompas.com - 14/01/2021, 10:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran dikabarkan akan mengeksekusi pegulat muda kedua di tengah protes yang berkecamuk, setelah sebelumnya pada September 2020 mengeksekusi pegulat Navid Afkari, lapor Arab News, Selasa (12/1/2021).

Pegulat kedua bernama Mehdi Ali Hosseini (29) yang telah ditangkap pada 2015 dan didakwa atas pembunuhan yang terjadi dalam perkelahian kelompok.

Dilansir dari surat kabar Inggris Daily Mail, Hosseini diperkirakan akan segera dieksekusi karena keluarga dari korbannya menolak memaafkan.

Baca juga: Hukum Mati Pegulat Muda Navid Afkari, Iran Dikecam Dunia

Kepada Arab News, Ali Safavi, seorang pejabat dari Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) yang berbasis di Paris mengecam keras kediktatoran agama yang berkuasa di Iran dalam upaya eksekusi terhadap Hosseini.

Dalam empat tekade terakhir, menurut Safavi, rezim ulama Iran telah menggunakan eksekusi dan politik lain untuk mengintimidasi dan meneror masyakarat demi menggagalkan pemberontakan terhadap rezim.

"Eksekusi ini dilakukan dengan terang-terangan melanggar standar yang diakui secara internasional, termasuk proses hukum," ungkap Safavi.

Baca juga: Belum Sempat Ketemu Keluarga, Pegulat Muda Navid Afkari Dieksekusi Iran

Rekan pegulat sekaligus juara Olimpiade London 2012 Hamid Sourian telah menyerukan agar eksekusi Hosseini dibatalkan.

Pada September 2020, Afkari (27) dieksekusi di kota Shiraz, Iran selatan. Teheran mengeklaim bahwa dia telah membunuh seorang pekerja departemen air selama protes nasional pada Agustus 2018.

Rezim Iran lalu menyiarkan pengakuan Afkari untuk mendukung klaim tersebut, tetapi Afkari terus memprotes bahwa dia tidak bersalah melalui akun media sosialnya sendiri sampai dia dieksekusi.

Baca juga: Bunuh PNS saat Demo, Pegulat Muda Navid Afkari Dieksekusi Mati Iran

Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia mengatakan Afkari telah membuat pengakuan secara terpaksa setelah penyiksaan yang parah.

Safavi mengatakan bahwa para tahanan sering disiksa secara rutin agar mau mengaku. Dia juga menambahkan bahwa PBB seharusnya mengirim delegasi penyelidik ke Iran untuk mencari tahu apa yang sebenarnya dialami narapidana, terutama narapidana politik.

Para pegiat HAM berpendapat bahwa Afkari dieksekusi oleh para pemimpin di Teheran yang ingin membungkam seorang kritikus populer. Ketakutan yang sama juga ada untuk Hosseini.

Baca juga: Tikam PNS hingga Tewas, Pegulat Nasional Divonis Hukuman Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com