DAMASKUS, KOMPAS.com - Serangan udara Israel di Suriah timur membunuh 57 pasukan rezim dan sekutu milisi yang didukung Iran dalam serangan paling mematikan sejak dimulainya konflik.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau perang melaporkan pada Rabu (13/1/2021), bahwa telah terjadi serangan malam terhadap depot senjata dan titik militer.
Sedikitnya menewaskan 14 pasukan rezim Suriah, 16 pasukan milisi Irak, dan 11 anggota Afghanistan dari Brigade Fatimiyah pro-Iran.
Sementara, ada 16 orang lainnya yang tewas dalam 18 serangan itu, belum jelas kewarganegaraannya.
"Ini adalah korban tewas terbesar dari serangan Israel di Suriah," kata Kepala Observatorium, Rami Abdul Rahman kepada AFP yang dikutip Kompas.com pada Rabu (13/1/2021).
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengatakan "musuh Israel melakukan serangan udara di kota Deir Ezzor dan wilayah Albu Kamal".
Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Landa Pengungsi Suriah di Lebanon, Bagaimana Kondisinya?
Pihaknya menambahkan bahwa "hasil agresi saat ini sedang sedang diverifikasi".
Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar.
Beberapa hari sebelum serangan, Brigade Fatimiyah mengirim sejumlah senjata buatan Iran ke Suriah timur melalui negara tetangganya, Irak, kata Observatorium yang berbasis di Inggris.
Senjata-senjata itu disimpan di wilayah yang kemudian ditargetkan Israel dalam serangan semalam.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan