Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman Mengutuk Hukuman Penjara yang Dijatuhkan terhadap Navalny

Kompas.com - 03/02/2021, 08:55 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk hukuman yang dijatuhkan kepada oposisi Kremlin, Alexei Navalny yang dijatuhkan oleh Pengadilan Rusia.

Melansir Reuters, Merkel pada Selasa (2/2/2021) mengutuk hukuman penjara yang dijatuhkan terhadap Navalny dan meminta agar kekerasan terhadap publik yang memprotes di Rusia untuk dihentikan.

“Putusan terhadap Alexei Navalny jauh dari standar negara hukum mana pun. Navalny harus segera dibebaskan," ungkap Merkel dikutip dalam sebuah twit oleh juru bicara resminya.

Baca juga: Mantan Teman Tanding Judo Putin Klaim Miliki Istana Mewah yang Dituduh Navalny Punya Sang Presiden

“Kekerasan terhadap demonstran damai harus dihentikan,” tambah keterangan itu.

Sebelumnya, Pengadilan Moskwa telah menjatuhkan hukuman kepada Alexei Navalny dengan hukuman penjara 2 tahun 8 bulan di penjara koloni.

Navalny ditindak keras oleh Presiden Rusia Vladimir Putin karena upaya-upayanya yang terus mengungkap kebobrokan sang presiden.

Baca juga: Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa Bahas Navalny dalam Sidang di Markas Besar

Navalny telah menuduh presiden Rusia dan sekutunya melakukan korupsi miliaran. Baru-baru ini Navalny dan timnya juga merilis sebuah video yang menunjukkan kekayaan Putin termasuk sebuah istana di dekat Laut Hitam.

Navalny dipenjara dengan dakwaan melanggar pembebasan bersyarat dari hukumannya pada 2014, kasus penggelapan dana yang menurutnya bermotif politik dan dibuat-buat.

Keputusan pengadilan tersebut menjadikan Navalny sebagai tahanan politik paling terkemuka di Rusia dan mungkin merupakan putusan paling penting terhadap musuh Putin sejak pemenjaraan oligarki Mikhail Khodorkovsky tahun 2005.

Menjelang putusan, Navalny memandang ke seberang ruang sidang ke istrinya Yulia, dan membentuk simbol 'cinta' dengan jemarinya di kaca.

Baca juga: Aktivis Anti-korupsi: Pemerintah Rusia Benar-benar Takut Demo Pendukung Navalny

Navalny baru saja kembali dari Jerman setelah menderita sakit akibat racun saraf Novichok yang diyakininya dilakukan oleh Pemerintah Rusia.

Begitu sampai di Moskwa, Navalny langsung diringkus petugas kepolisian dan menghadapi persidangan.

Protes massa pecah di hampir seluruh kota di Rusia dengan lebih dari 5.000 orang ditangkap oleh aparat berwenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com