Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelot Korea Utara Beberkan Alasan Denuklirisasi Hampir Mustahil Dilakukan Kim Jong Un

Kompas.com - 03/02/2021, 06:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

SEOUL, KOMPAS.com - Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait yang membelot ke Korea Selatan meyakini Kim Jong Un tidak akan menyerahkan senjata nuklirnya.

Namun, mungkin bersedia untuk menegosiasikan pengurangan senjata untuk mendapatkan keringanan sanksi internasional yang melumpuhkan ekonomi Pyongyang.

Dalam wawancara pertamanya sejak membelot lebih dari setahun, Ryu Hyeon Woo mengatakan kepada CNN bahwa "tenaga nuklir Korea Utara secara langsung terkait dengan stabilitas rezim".

Kim kemungkinan percaya senjata nuklir adalah kunci untuk kelangsungan hidupnya, seperti yang dilansir dari CNN pada  Senin (1/2/2021). 

Baca juga: PBB Desak untuk Korea Utara Dibawa ke Pengadilan Internasional Terkait Kejahatan Kemanusiaan

Ryu juga mengatakan pemerintahan AS sebelumnya telah menekan dengan menuntut denuklirisasi ke depan dalam negosiasi dengan negara otoriter.

"AS tidak dapat mundur dari denuklirisasi dan Kim Jong Un tidak dapat melakukan denuklirisasi," ujar Ryu.

Mantan diplomat itu yang menggunakan nama Ryu setelah membelot ke Korsel, adalah salah satu pejabat tinggi Korea Utara yang membelot dalam beberapa tahun terkahir.

Baca juga: 7 Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Ada Korea Utara

Diplomat tertinggi negara itu di Italia melarikan diri ke Korea Selatan pada 2019, dan Thae Yong-ho, mantan wakil duta besar untuk Inggris, membelot pada 2016.

Thae sejak itu terpilih menjadi anggota Majelis Nasional Korea Selatan.

Ryu dan keluarganya membelot ke Korea Selatan pada September 2019, tetapi tindakan mereka baru diumumkan pekan lalu.

Bertekad untuk memberikan putri remaja mereka kehidupan yang lebih baik, Ryu mengatakan dia dan istrinya merencanakan pelarian mereka selama sekitar satu bulan saat tinggal di Kuwait.

Baca juga: Korea Utara Mulai Kembangkan Vaksin Covid-19 dari Data Ilmuwan Asing yang Diretas

Ryu mengatakan bahwa jika mereka ditangkap, agen Korea Utara akan segera membawa mereka semua kembali ke Pyongyang untuk mendapatkan hukuman tertentu, karena pembelotan dianggap sangat memalukan bagi rezim Kim dan tidak dianggap enteng.

Mereka akhirnya memberi tahu putri mereka tentang rencana tersebut sambil berpura-pura mengantarnya ke sekolah.

"Ikutlah dengan Ibu dan Ayah untuk menemukan kebebasan," kenang Ryu saat memberitahu putrinya.

"Dia kaget, lalu berkata, 'Oke.' Hanya itu yang dia katakan," jelasnya.

Baca juga: Dubes Korea Utara yang Membelot ke Korea Selatan Ternyata dari Keluarga Elite

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com