MOSKWA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Anti Korupsi Rusia Vladimir Ashurkov mengatakan, penangkapan Alexei Navalny dan berita tentang " istana Putin" di Laut Hitam yang menyulut protes besar di Moskow dan kota besar lain.
"Mereka benar-benar takut," kata Ashurkov merujuk pada banyaknya polisi yang dikerahkan menghadapi aksi protes besar pada Sabtu (23/1/2021) dan penangkapan lebih dari 3.000 orang.
Pemerintahan Rusia benar-benar terguncang oleh besarnya protes di berbagai kota yang menuntut pembebasan Navalny, katanya kepada DW pada Minggu (24/12021).
Ditanya mengapa begitu banyak orang siap mengambil risiko ditangkap, Ashurkov mengatakan bahwa penangkapan Navalny tidak sah dan munculnya video yang mengekspos Putin dan korupsinya dalam bentuk rumah bernilai miliaran euro di selatan Rusia.
Baca juga: Aparat Rusia Tangkap 3.000 Orang dalam Protes Pembebasan Alexei Navalny
Dia menambahkan, banyak warga Rusia memrotes penahanan Navalny, tetapi juga korupsi yang merajalela di Rusia.
Salah satu spanduk dalam aksi protes itu bertuliskan "Presiden ini terlalu mahal bagi kami."
Ashurkov juga meramalkan bahwa rezim otokratis yang dipimpin oleh Vladimir Putin dan kroninya pasti akan berakhir.
Menanggapi aksi protes di berbagai tempat, Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan kepada televisi Rusia pada Minggu bahwa yang hadir pada aksi protes hanya sedikit.
Di lain pihak, ribuan orang telah ditangkap dengan tuduhan terlibat aksi protes.
Peskov juga menuduh Kedutaan Besar AS di Moskow secara tidak langsung mencampuri urusan dalam negeri mereka.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan