Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Parti Liyani Akhirnya Pulang ke Indonesia Setelah 4 Tahun

Kompas.com - 27/01/2021, 13:40 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Parti Liyani akhirnya pulang ke tanah air setelah 4 tahun lamanya tertahan di Singapura karena kasus hukum yang membelitnya.

Deputi Direktur lembaga advokasi buruh migran Humanitarian Organization for Migration Economics (HOME) Sisi Sukiato menyampaikan kepada Kompas.com, Parti meninggalkan negeri “Singa”, Rabu pagi (27/1/2021) melalui Bandara Internasional Changi menuju ke kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur.

Baca juga: Putra Pengusaha Top Singapura Ditangkap dalam Kasus Lanjutan dengan PRT Parti Liyani

Daud melawan Goliath

Parti menghebohkan Singapura bulan September 2020 setelah Pengadilan Tinggi membebaskannya dari empat dakwaan pencurian barang-barang mewah milik majikannya mantan Bos Bandara Changi Liew Mun Leong.

Parti melayani keluarga Liew yang tinggal di kawasan elite Chancery Lane, Novena, Singapura Tengah, sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) mulai dari Maret 2007 hingga dipecat karena tuduhan mencuri pada Oktober 2016.

Sebelum dipecat, perempuan berusia 45 tahun itu dilaporkan memiliki hubungan yang baik dengan majikannya.

Baca juga: TKI Parti Kembali Gugat Jaksa yang Tuntut Dia Bersalah, Setelah Sempat Berniat Membatalkan

Parti kemudian ketika itu memilih pulang ke Indonesia. Selang sebulan kemudian dia bingung karena belum menerima barang-barang kepunyaannya yang seharusnya dikirimkan ke kampung halamannya.

Dia memilih kembali ke negeri “Merlion” pada 2 Desember 2016. Perempuan berusia 46 tahun itu langsung dibekuk oleh kepolisian Singapura ketika mendarat di Changi.

Sejak itu dia berada di Singapura meninggalkan ibundanya di Indonesia. Keluarganya termasuk abang dan adiknya tidak mengetahui kasus hukumnya hingga muncul di pemberitaan media.

Baca juga: TKI Parti Liyani Gugat Jaksa yang Tuntut Dia Bersalah

Anak keenam dari pasangan Suban dan Kasmi ini hanya memberitahu dia memiliki masalah dengan majikannya tanpa menguraikan lebih jauh.

Parti tidak ingin ibundanya yang sudah berusia sepuh 90 tahun jatuh sakit karena cemas akan nasibnya.

Parti bahkan sempat divonis bersalah pada Maret 2019. Dia kemudian mengajukan banding mencari keadilan atas dakwaan kejahatan yang tidak pernah dilakukannya sama sekali.

Beruntung, HOME menampung Parti sepanjang di Singapura. Dia juga diwakili secara gratis atau pro-bono oleh pengacara Anil Bandachari.

Baca juga: TKI Parti Liyani Menang atas Tuduhan Pencurian dari Bos Bandara Changi Singapura

Sejumlah pimpinan HOME, aktivis, dan teman mengantar Parti ke Bandara Changi meninggalkan Singapura.

Adapun proses persidangan Parti belum selesai. Dia harus menghadiri persidangan mengenai kompensasi yang dituntutnya dari Pengadilan Singapura bulan Maret mendatang.

Selain itu ada pengadilan disiplin untuk memeriksa dua jaksa yang sempat menyatakan Parti bersalah.

Sisi menyampaikan kepada Kompas.com belum diketahui pasti kapankah Parti akan kembali ke Singapura.

Baca juga: 5 Fakta Parti Liyani, TKI dari Nganjuk yang Menang atas Tuduhan Pencurian Bos Bandara Changi Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com