WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih untuk pertama kalinya mulai menyertakan penerjemah Bahasa Isyarat Amerika ( ASL) dalam setiap konferensi pers harian, sebagai bagian dari upaya peningkatan aksesibilitas dan inklusi terhadap informasi.
"Presiden berkomitmen untuk membangun Amerika yang lebih inklusif, lebih adil, dan lebih mudah diakses oleh semua warga Amerika," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mengumumkan pada Senin (25/1/2021).
Melansir Insider pada Rabu (27/1/2021), CEO Asosiasi Tuna Rungu Nasional, Howard A Rosenblum mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur bisa menyaksikan sejarah yang sedang dibuat.
Baca juga: Biden Rencana Beli 200 Juta Vaksin Covid-19 Lebih Banyak
"Orang Amerika yang tuna rungu dan tuli berhak mendapatkan akses informasi yang sama dari Gedung Putih dan presiden, yang diperoleh orang lainnya," ujar Rosenblum.
Langkah pemerintahan Joe Biden itu menandai perubahan dari pemerintahan sebelumnya, yang seringkali mengadakan konferensi pers sporadis dan tanpa menyertai penerjemah ASL, sepanjang masa jabatannya, menurut Associated Press (AP).
Pada Agustus 2020, Asosiasi Tuna Rungu Nasional bersama dengan 5 orang menggugat Donald Trump dan mantan Sekretaris Pers Kayleigh McEnany, karena tidak menyediakan penerjemah ASL selama pengarahan Covid-19.
Baca juga: Konfrontasi Putin Lewat Telepon, Ini yang Dibahas Biden
Menurut pihaknya itu menghambat kemampuan orang-orang tuna rungu dan tuli Amerika untuk mempelajari informasi selama pandemi Covid-19.
Rosenblum mengatakan meskipun teks biasanya tersedia selama siaran langsung di televisi jaringan, teks langsung sering kali tidak cukup akurat memberikan informasi, khususnya untuk orang-orang yang bahasa utamanya adalah ASL.
Pada September 2020, seorang hakim federal telah memerintahkan pemerintah untuk menyediakan penerjemah bahasa isyarat untuk semua briefing seputar virus corona yang disiarkan di televisi, menurut laporan AP.
"Terbukti, pemerintahan Biden-Harris mengawasi gugatan itu," kata Rosenblum.
Baca juga: Biden Ajak Orang Beli Produk Amerika, tapi Dia Pakai Jam Tangan Swiss
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan