Jam 3.22 pagi, Dacera masih terlihat ngobrol dengan pria lain di kamar yang berdekatan di sisi kanan lorong, saat dua pria lain berjalan melewati mereka.
Pukul 4.13 subuh, Dacera tampak digendong John Paul de la Serna ke kamar pertama.
Valentine Rosales dan John Paul de la Serna sama-sama mengidentifikasi mereka gay, dan mengaku Dacera adalah teman yang tidak akan mereka sakiti.
John Paul de la Serna serta Clark Rapinan lalu menuturkan di wawancara dengan ANC, mereka memindahkan Dacera dari kamar 2207 karena muntah-muntah di pagi hari.
Rosales dan Rommel Galido berujar, Dacera pasti akan memberitahu mereka jika dia diperkosa.
Galido melanjutkan, sekitar jam 10 siang dia melihat Dacera di bak mandi dan mengira dia sedang tidur.
Siang harinya setelah mengecek kembali dan menyadari tubuh Dacera membiru dan tampak tidak bernapas, dia bergegas meminta bantuan ke de Guzman dan de la Serna.
Baca juga: Jadi Korban PHK, Eks Pramugari Jualan Alpukat demi Sambung Hidup
Gregorio de Guzman dan John Paul de la Serna lalu meminta bantuan manajemen hotel, dan coba melakukan resusitasi tapi tidak membuahkan hasil.
Pihak hotel kemudian menyarankan mereka membawa Christine Dacera ke Makati Medical Center, tetapi dia dinyatakan meninggal saat tiba di sana.
Rumah sakit melaporkan kematian itu ke polisi Makati, sedangkan pria lainnya dari kamar hotel yang berdekatan sudah pergi.
Otopsi dilakukan pada jasad Dacera di rumah duka kota Pasay pukul 9 pagi, dipimpin petugas medico-legal Mayor Polisi Michael Nick Sarmiento.
Laporan post-mortem oleh medico-legal menyatakan, Christine Dacera meninggal akibat aneurisma aorta sesuai yang dilaporkan sebelumnya.
Laporan juga menyebutkan ada memar di tangan kanan Dacera, paha kanan, lutut, pergelangan kaki, kaki kanan, serta abrasi linier di paha kanannya.
Jenazah Dacera sudah dibalsem sebelum diotopsi.