Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Babi Panggang, Warga Filipina Abaikan Aturan Kesehatan Covid-19

Kompas.com - 04/01/2021, 12:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

MANILA, KOMPAS.com - Warga Filipina tidak membiarkan pandemi virus corona mencegah mereka menghadirkan makanan babi panggang ke meja makan selama musim liburan tahun baru. Padahal pendapatan banyak orang banyak menurun akibat pandemi.

Beberapa orang mengantre selama berjam-jam dan membayar hampir dua kali lipat untuk harga lechon.

Makanan babi panggang ini harganya secara teratur naik saat perayaan Filipina dan perayaan keluarga ini, menurut pemilik toko di distrik La Loma Metro Manila, melansir Bloomberg pada Minggu (3/1/2021).

Seekor babi dengan berat sekitar 7 kilogram akan menjadi sekitar 5.500 peso (Rp 1,5 juta) sebelum liburan, kata Ariel Delos Reyes, pemilik restoran Mang Tomas Native Lechon di La Loma.

Baca juga: Diduga “Dibantai” Kembang Api, Ratusan Burung Mati Penuhi Jalan Roma Setelah Pesta Tahun Baru

Delos Reyes mengatakan dia menjual 400 babi panggang pada 31 Desember, dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Rachel Rafisura, seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun, mengantre selama dua jam untuk membeli seluruh lechon seharga 10.000 peso (Rp 2,8 juta).

Sajian itu akan disajikan pada Malam Tahun Baru guna mempertahankan tradisi keluarga sejak menikah tujuh tahun lalu.

“Harganya sudah naik banyak meski di masa sulit seperti sekarang. Tapi suami saya bilang kita harus melanjutkan tradisi kita,” kata Rafisura. Ini untuk "keberuntungan dan kemakmuran," katanya.

Jumlah tenaga kerja Filipina turun menjadi 43,6 juta pada Oktober dari 45,9 juta pada Juli. Survei Bloomberg menunjukkan bahwa negara tersebut mungkin memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Asia tahun lalu.

Baca juga: Monolit Setinggi 4 Meter Muncul di Pantai Kanada Saat Malam Tahun Baru

Menurut estimasi pemerintah Filipina, pembatasan pergerakan yang ketat pada awal 2020 telah merugikan penduduk Manila, sekitar 2,1 miliar peso (Rp 606 miliar) gaji harian hilang.

Sementara saat karantina yang lebih lunak saat ini diberlakukan di ibu kota, kerugian menjadi sebesar 700 juta (Rp 202 miliar).

"Lechon menandakan kemampuan finansial - meskipun hanya sesaat," kata Randy David, seorang sosiolog dan profesor emeritus di Universitas Filipina.

Hampir 477.000 kasus virus corona telah dilaporkan di negara itu, dengan kematian melebihi 9.200. Pertemuan dibatasi 10 orang untuk mencegah infeksi.

Baca juga: Di Tengah Wabah Covid-19, Begini Negara-negara Merayakan Tahun Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com