Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Babi Panggang, Warga Filipina Abaikan Aturan Kesehatan Covid-19

MANILA, KOMPAS.com - Warga Filipina tidak membiarkan pandemi virus corona mencegah mereka menghadirkan makanan babi panggang ke meja makan selama musim liburan tahun baru. Padahal pendapatan banyak orang banyak menurun akibat pandemi.

Beberapa orang mengantre selama berjam-jam dan membayar hampir dua kali lipat untuk harga lechon.

Makanan babi panggang ini harganya secara teratur naik saat perayaan Filipina dan perayaan keluarga ini, menurut pemilik toko di distrik La Loma Metro Manila, melansir Bloomberg pada Minggu (3/1/2021).

Seekor babi dengan berat sekitar 7 kilogram akan menjadi sekitar 5.500 peso (Rp 1,5 juta) sebelum liburan, kata Ariel Delos Reyes, pemilik restoran Mang Tomas Native Lechon di La Loma.

Delos Reyes mengatakan dia menjual 400 babi panggang pada 31 Desember, dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Rachel Rafisura, seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun, mengantre selama dua jam untuk membeli seluruh lechon seharga 10.000 peso (Rp 2,8 juta).

Sajian itu akan disajikan pada Malam Tahun Baru guna mempertahankan tradisi keluarga sejak menikah tujuh tahun lalu.

“Harganya sudah naik banyak meski di masa sulit seperti sekarang. Tapi suami saya bilang kita harus melanjutkan tradisi kita,” kata Rafisura. Ini untuk "keberuntungan dan kemakmuran," katanya.

Jumlah tenaga kerja Filipina turun menjadi 43,6 juta pada Oktober dari 45,9 juta pada Juli. Survei Bloomberg menunjukkan bahwa negara tersebut mungkin memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Asia tahun lalu.

Menurut estimasi pemerintah Filipina, pembatasan pergerakan yang ketat pada awal 2020 telah merugikan penduduk Manila, sekitar 2,1 miliar peso (Rp 606 miliar) gaji harian hilang.

Sementara saat karantina yang lebih lunak saat ini diberlakukan di ibu kota, kerugian menjadi sebesar 700 juta (Rp 202 miliar).

"Lechon menandakan kemampuan finansial - meskipun hanya sesaat," kata Randy David, seorang sosiolog dan profesor emeritus di Universitas Filipina.

Hampir 477.000 kasus virus corona telah dilaporkan di negara itu, dengan kematian melebihi 9.200. Pertemuan dibatasi 10 orang untuk mencegah infeksi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/04/122958870/demi-babi-panggang-warga-filipina-abaikan-aturan-kesehatan-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke