Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Honduras Memprihatinkan, Lebih dari 8.000 Orang Nekat Migrasi ke AS Melalui Perbatasan Guatemala

Kompas.com - 17/01/2021, 16:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Badan Imigrasi Guatemala melaporkan masuknya ribuan migran asal Honduras ke perbatasannya secara ilegal sejak Jumat (15/1/2021).

Migran yang diperkirakan berjumlah lebih dari 8.000 orang itu disebut berencana menuju ke Amerika Serikat (AS), menurut Juru Bicara Badan Imigrasi Guatemala, Alejandra Mena kepada CNN pada Sabtu (16/1/2021).

Mereka berniat bergabung dengan kelompok migran lainnya di AS, untuk melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di Honduras.

Negara Amerika Latin tersebut mengalami dua badai dahsyat akhir tahun lalu. Bencana itu memperburuk tekanan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Baca juga: Kapal Penyelundup Tenggelam, 4 dari 20 Migran yang Tewas adalah Wanita Hamil

Kementerian Luar Negeri Guatemala dalam sebuah pernyataan Sabtu (16/1/2021), mendesak pihak berwenang Honduras berupaya lebih untuk menahan kepergian besar-besaran penduduknya.

Honduras tidak menanggapi secara langsung permintaan Guatemala. Tapi melalui unggahan di media sosial, Institut Migrasi Nasional Honduras mengatakan telah memperkuat tiga titik perbatasan antara kedua negara dengan pengawas imigrasi.

Sebuah video yang diambil oleh CNN pada Sabtu menunjukkan sekelompok besar orang melewati barisan tentara Guatemala. Mereka berusaha mendapatkan akses ke jalan raya yang menuju ke Meksiko.

Pihak berwenang memperkirakan hampir 3.500 orang berhasil melewati penjagaan.

Baca juga: Angkut 118 Migran dengan Truk Kargo, Dua Pria Ini Akhirnya Dipenjara

Oktober lalu, karavan migran besar pertama yang menuju AS sejak awal pandemi Covid-19 meninggalkan San Pedro Sula, Honduras. Jumlah yang menyeberang melalui Guatemala saat itu diperkirakan mencapai 1.500 hingga 2.800 orang.

Penyeberangan di perbatasan AS-Meksiko sempat menurut selama lockdown 2020. Penangkapan migrasi ilegal di April mencapai titik terendah dalam beberapa tahun, dengan jumlah sekitar 17.100.

Sejak itu, penangkapan terus meningkat. Statistik Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mencatat sekitar 70.000 orang bermigrasi tiap bulannya pada Oktober, November dan Desember.

Baca juga: Sekitar 140 Migran Afrika Tenggelam dalam Kecelakaan di Lepas Pantai Senegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com