Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 22:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

QUEENSLAND, KOMPAS.com - Panjang tubuhnya mencapai 5 meter. Beratnya 800 kilogram. Ia pun langsung menjadi pusat perhatian di penangkaran buaya Billabong Sanctuary di Queensland, Australia.

Buaya yang diberi nama Krakatau ini dipindahkan ke lokasi baru di penangkaran itu pada Oktober tahun lalu, setelah ia kehilangan pasangannya di lokasi lama.

Petugas penangkaran yang menangani Krakatau menyebutkan, buaya air asin ini berduka selama 8 bulan sejak kematian pasangannya itu.

Maka, ia pun dipindahkan ke lokasi lain di penangkaran Billabong dan dikenalkan dengan "pacar baru" bernama Madonna, seekor buaya betina yang ada di sana.

Menurut petugas, Krakatau dan Madonna sebenarnya sudah "jalan bareng" saat ini, dan tak terlihat adanya tanda-tanda stres pada keduanya, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Jumat (15/1/2021). 

Baca juga: Misteri Talimbi Manusia Buaya di Afrika Tengah, Memutilasi Korban di Sungai sebagai Hukuman

Namun, Krakatau tampaknya belum mau "kawin" dengan Madonna, sehingga mereka belum menghasilkan telur pada musim kawin kali ini.

Petugas Penangkaran Alex Mackay mengatakan, musim hujan yang terlambat tiba di wilayah utara negara bagian Queensland itu turut berpengaruh pada musim kawin buaya di sana.

"Musim kawin yang terlambat disebabkan oleh terlambatnya musim hujan di sini di Townsville," ujar Alex kepada ABC.

"Sebelum-sebelumnya, saat musim kemarau, kami biasanya membunyikan pelantang suara menyerupai petir dan bunyi hujan," jelasnya.

"Kami bahkan menyalakan alat penyiram air agar buaya-buaya ini saling bermesraan. Biasanya berhasil," kata Alex lagi.

Baca juga: Saling Berhadapan di Perairan Australia, Hiu Banteng Kabur Lihat Buaya 4,8 Meter

Bonza dan Belle

Namun kali ini, petugas penangkaran tak perlu repot-repot melakukan semua itu untuk menciptakan suasana romantis bagi buaya-buaya di sana.

Bahkan, para petugas telah sibuk mengumpulkan telur dari buaya lainnya yang bertebaran di berbagai lokasi.

Untuk mengumpulkan telur buaya, kata Alex, diperlukan cara tersendiri karena buaya betina biasa sangat agresif dalam menjaga telur-telurnya.

"Lumpur licin dan buaya yang sigap tentu saja bukan hal yang mudah untuk dihadapi," ujarnya.

"Induk buaya sangat protektif dan akan menyerang siapa saja yang mencoba mendekati telurnya," kata Alex.

Baca juga: Wanita di Malaysia Batal Bunuh Diri Setelah Melihat Buaya di Sungai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com