Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan WHO Akhirnya Tiba di China Setelah Perizinannya Sempat Ditunda

Kompas.com - 14/01/2021, 17:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WUHAN, KOMPAS.com – Tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah tiba di Wuhan, China untuk menyelidiki asal-usul virus corona pada Kamis (14/1/2021).

Mereka akan menyelidiki asal-usul virus mematikan tersebut setelah kasus Covid-19 pertama muncul di Wuhan pada Desember 2019.

Tim yang beranggotakan 10 ilmuwan itu mendarat di Wuhan untuk melaksanakan misi mereka yang sangat tertunda dan sempat tidak diizinkan masuk oleh otoritas China.

Mereka bertemu dengan petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) dan mereka dites swab pada saat kedatangan sebagaimana dilansir dari SBS.

Baca juga: WHO: Kekebalan Kelompok terhadap Covid-19 Belum Akan Tercapai pada 2021

Setelah itu, mereka dibawa ke sebuah hotel. Di hotel itu, mereka harus menyelesaikan karantina selama dua pekan sebelum memulai pekerjaan mereka.

Sejak kasus pertama dilaporkan di Wuhan, virus corona kini telah menyebar di seluruh dunia dan menewaskan hampir dua juta, menginfeksi puluhan juta orang, dan menggerogoti perekonomian global.

Sebelumnya, China menunda perizinan terhadap para ilmuwan internasional untuk menyelidiki asal mula pandemi virus corona awal bulan ini.

Penundaan tersebut dilakukan pada menit-menit akhir. Hal itu membuat China mendapat teguran keras dari Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca juga: WHO: Penyelidikan Asal-usul Covid-19 di Wuhan Bukan untuk Salahkan China

Ghebreyesus mengatakan dia sangat kecewa karena China tidak mengizinkan masuknya tim tersebut, terutama karena dua orang sudah dalam perjalanan.

Beijing berusaha untuk meredakan ketegangan, dengan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyebutnya sebagai kesalahpahaman.

Tim ilmuwan dari WHO tersebut datang ketika China menghadapi klaster baru virus corona di wilayah China utara.

Lebih dari 20 juta orang diisolasi di utara China dan satu provinsi telah menyatakan keadaan darurat.

Baca juga: WHO: Penyelidikan Asal-usul Virus Corona Bukan untuk Cari Salah Siapa

Sejauh ini, China dianggap berhasil mengendalikan pandemi virus corona dengan penerapan lockdown yang ketat dan pengetesan massal.

Namun baru-baru ini, China melaporkan 138 kasus Covid-19 terbaru pada Kamis, rekor jumlah kasus tertinggi dalam satu hari sejak Maret 2020.

Dilansir dari CGTN, Direktur Eksekutif Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan mengatakan WHO bertujuan menyelidiki asal mula virus corona, bukan untuk mencari siapa yang salah.

"Biarkan misi ini dan misi lainnya tentang sains, bukan tentang politik," ujar Ryan.

CGTN melaporkan, kunjungan tersebut adalah kunjungan yang ketigakalinya sejak dimulainya Covid-19 muncul di China.

Baca juga: Akhirnya, Ilmuwan WHO yang Selidiki Asal-usul Covid-19 Diizinkan Masuk China

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com