Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Ilmuwan WHO yang Selidiki Asal-usul Covid-19 Diizinkan Masuk China

Kompas.com - 11/01/2021, 15:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com – Sebanyak 10 ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya bakal mengunjungi China pada Kamis (14/1/2021) untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.

Upaya penyelidikan tersebut berselang lebih dari setahun sejak kasus virus corona pertama muncul di Wuhan, China pada Desember 2019.

Di sisi lain, Beijing terus dituduh telah mencoba menggagalkan penyelidikan asal-usul virus corona sebagaimana dilansir dari AFP, Senin (11/1/2021).

Misi tersebut bakal menjadi kemajuan yang cukup besar saat pandemi Covid-19 telah menghancurkan dunia, menyebabkan hampir dua juta kematian, dan membuat ekonomi global terhenti.

Baca juga: Israel Tolak Secara Tidak Resmi WHO untuk Penuhi Vaksin Covid-19 di Palestina

Tim dari WHO tersebut akan melakukan kerja sama penelitian bersama tentang asal-usul Covid-19 dengan para ilmuwan China.

Hal itu disampaikan Komisi Kesehatan Nasional China dalam sebuah pernyataan namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Sebelumnya, China menunda perizinan terhadap para ilmuwan internasional untuk menyelidiki asal mula pandemi virus corona awal bulan ini.

Penundaan tersebut dilakukan pada menit-menit akhir. Hal itu membuat China mendapat teguran keras dari Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca juga: Khawatir Harga Melonjak, WHO Minta Negara Kaya dan Produsen Vaksin Hentikan Kesepakatan Bilateral

Ghebreyesus mengatakan dia sangat kecewa karena China tidak mengizinkan masuknya tim tersebut, terutama karena dua orang sudah dalam perjalanan.

Beijing berusaha untuk meredakan ketegangan, dengan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyebutnya sebagai kesalahpahaman.

Para ilmuwan dari WHO tersebut harus melakukan karantina selama dua pekan setibanya mereka di China.

Setelah itu, mereka diperkirakan akan mengunjungi Wuhan, kota tempat virus corona pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.

Baca juga: Dirjen WHO Sangat Kecewa, Tim Ahli yang Bertugas Selidiki Asal-usul Covid-19 Belum Dapat Izin Masuk China

Asal-usul virus

AS dan Australia telah memimpin seruan internasional untuk melakukan penyelidikan secara independen tentang asal-usul virus corona.

Hal itu menempatkan China di bawah tekanan yang cukup besar di tengah meningkatnya seruan untuk akuntabilitas.

Beijing telah menghadapi kritik internasional atas kurangnya transparansi selama awal-awal pandemi virus corona.

Meski demikian, di dalam negeri, Pemerintah China telah memuji penanganan wabah Covid-19 dan menahan berbagai kritik.

Pejabat pemerintah telah berulang kali mengatakan bahwa melacak asal mula virus corona adalah "masalah ilmiah" dan bahkan telah memunculkan teori bahwa virus corona itu berasal dari luar China.

Baca juga: Australia Desak China Segera Beri Akses Masuk kepada Tim WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com