Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Pakai Kaus Bertuliskan "Kamp Auschwitz" Saat Penyerbuan di Capitol AS Teridentifikasi

Kompas.com - 11/01/2021, 14:54 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang perusuh yang memakai kaus bertuliskan "Kamp Auschwitz" saat menyerbu Capitol AS pada Rabu lalu telah teridentifikasi.

Melansir CNN, Senin (11/1/2021) pria itu adalah Robert Keith Packer dari Virginia, menurut 3 sumber anonim.

Packer ketangkap kamera bersama para perusuh lainnya di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Arnold Schwarzenegger Membandingkan Massa yang Serbu Capitol AS dengan Nazi

 

Dia memakai kaus bertuliskan nama kamp konsentrasi Nazi, tempat sekitar 1,1 juta orang Yahudi terbunuh selama Perang Dunia II. Hal itu mengejutkan banyak orang di media sosial.

Bahkan, bagian bawah kaus yang dipakai bertuliskan "Arbeitmacht frei" yang biasanya tertulis di gerbang kamp konsentrasi.

Sejauh ini, Packer tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Dunia dari Teroris Timur Tengah hingga Neo-Nazi

Salah satu warga Virginia yang memberi informasi tentang Packer dengan syarat anonim mengatakan bahwa Packer adalah seorang ekstremis lama yang punya masalah dengan hukum.

"Dia selalu ekstrem dan sangat vokal tentang keyakinannya," kata sumber anonim tersebut.

Sumber lain yang akrab dengan Packer menggambarkannya sebagai sosok aneh yang telah mengungkapkan rasa frustrasi kepada pemerintah.

Baca juga: Dokter Ini Alami Stres Setelah Bertemu Pasien Covid-19 Bertato Nazi

Sumber ini juga tidak mengingat apakah Packer pernah berbicara tentang Presiden Donald Trump atau soal tuduhan palsu tentang penipuan pemilih.

Sementara menurut sumber ketiga, Packer diketahui pernah bekerja sebagai tukang las dan tukang pipa.

Catatan pengadilan Virginia menunjukkan bahwa Packer memiliki sejarah kriminal yang mencakup tiga hukuman karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan memalsukan catatan publik.

Pada 2016, dia pernah didakwa memasuki properti orang lain tanpa izin meski kasusnya kemudian dibatalkan.

Baca juga: Jerman Akan Pakai Lagi Tabel Alfabet Pra-Perang Dunia II yang Diganti Nazi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com