Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Membludak, Ratusan Operasi Kanker Tertunda di Rumah Sakit Inggris

Kompas.com - 09/01/2021, 15:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Ratusan operasi kanker di London dibatalkan karena kota itu dibanjiri pasien Covid-19, menurut laporan.

Wali kota Sadiq Khan pada Sabtu (9/1/2021) mengumumkan insiden besar dengan peringatan keras bahwa rumah sakit ibu kota akan kehabisan tempat tidur. 

Jumlah kasus virus corona mencapai 1 di antara 30 orang di beberapa daerah di Inggris, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Sabtu (9/1/2021).

Hampir setengah dari tempat tidur London ditempati oleh 7.200 pasien Covid-19 pada Jumat (8/1/2021).

Itu terrjadi ketika Inggris mengalami lebih dari 68.000 diagnosis baru virus corona, dengan 1.325 lebih banyak kematian, korban satu hari tertinggi sejauh ini.

Para dokter dan perawat di ibu kota sangat didesak untuk bekerja di rumah sakit Excel Center Nightingale di London timur, yang akan membantu pemulihan pasien yang sudah negatif virus corona.

Rumah sakit juga telah meminta staf medis untuk mengambil giliran kerja ekstra untuk membantu bangsal yang kekurangan staf.

Baca juga: Takut Dikira Selingkuh, Istri Bohong ke Pelacak Covid-19, Akhirnya Dipenjara

Namun, di tengah meningkatnya jumlah pasien virus, sebagian besar "situs hijau" rumah sakit, yang dimaksudkan sebagai zona bebas Covid-19, telah "dikompromikan" untuk melayani pasien kanker NHS Inggris, menurut laporan The Independent.

London perlu merawat lebih dari 500 pasien kanker dalam sepekan untuk memenuhi permintaan, tetapi hanya 122 kasus kanker yang telah dirawat di rumah sakit NHS di ibu kota pekan ini.

Sementara, 101 pasien kanker lainnya dialihkan ke rumah sakit swasta. Sehingga, masih menyisakan 277 pasien kanker yang prosedur perawatannya ditunda, kata laporan itu.

Disebutkan 3.840 pasien telah menunggu lebih dari target 62 hari untuk mendapatkan perawatan kanker pertama mereka di London.

Ini adalah pasien "prioritas dua" yang harus dirawat dalam waktu 4 pekan atau menghadapi risiko hidup atau kehilangan anggota tubuh.

Sumber senior NHS berkata, "Kekhawatiran saya adalah ini menjadi jalan kematian yang dilalaikan. Tidak ada yang membicarakannya atau bersikap jujur dan mengatakan apa yang bisa kita lakukan serta apakah kita bahagia dengan kehilangan nyawa itu."

"Saya tidak paham di mana pertimbangan etisnya yang sedang dibahas," imbuhnya. 

Baca juga: Sambil Memakai Hazmat, Dokter di Garda Terdepan Melawan Covid-19 Ini Lamar Kekasihnya

"Kita harus jujur kepada publik dan berhenti berpura-pura ini tidak terjadi."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com