Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Terapkan Larangan Impor Vaksin Covid-19 Asal Amerika dan Inggris

Kompas.com - 09/01/2021, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Iran melarang impor vaksin virus corona yang diproduksi Amerika dan Inggris, yang dibilang "sama sekali tidak dapat dipercaya".

"Mengimpor vaksin yang dibuat Amerika atau Inggris adalah larangan," ujar Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan di Twitter dengan disertai tagar #CoronaVaccine.

"Bukan tidak mungkin mereka ingin mencemari sesuatu ke negara lain (melalui vaksin yang diproduksi)," tambahnya seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Jerman dan Denmark Pertimbangkan Opsi Tunda Dosis Kedua Vaksin Covid-19

Republik Islam tersebut telah melaporkan lebih dari 1,2 juta kasus virus corona baru, yang telah menyebabkan lebih dari 56.000 kematian.

Iran menuduh musuh bebuyutan AS menghambat aksesnya ke vaksin melalui rezim sanksi yang keras.

Baca juga: Hasil Uji Coba di Brasil, Vaksin Sinovac Dilaporkan 78 Persen Efektif

Sementara, makanan dan obat-obatan secara teknis dikecualikan dari langkah-langkah larangan tersebut, dan bank internasional cenderung menolak transaksi yang melibatkan Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Desember bahwa Washington telah menuntut agar Teheran membayar obat-obatan tersebut melalui bank-bank AS, menambahkan bahwa dia khawatir Amerika Serikat akan menyita uang itu.

Baca juga: Terima Vaksin Covid-19, PM Singapura Serukan Warganya agar Divaksin

Khamenei juga men-tweet bahwa "mengingat pengalaman kami dengan suplai darah Perancis yang tercemar HIV, vaksin Perancis juga tidak dapat dipercaya."

Pernyataan Khamenei itu merujuk pada skandal yang terjadi di 1980-an, di mana Perancis mendistribusikan darah yang terinfeksi HIV, dan kemudian menyebar di luar negeri, bahkan setelah pemerintah mengetahui masalah tersebut.

Oleh insiden itu, ratusan orang yang di antara adalah penduduk Iran menjadi terinfeksi HIV.

Baca juga: Bagaimana Rasanya Disuntik Vaksin Covid-19? Berikut Penuturan Kontributor Kompas.com di Swiss

Perdana Menteri Perancis saat itu Laurent Fabius didakwa melakukan pembunuhan, tetapi dibebaskan pada 1999. Sedangkan, menteri kesehatannya dihukum, tetapi tidak pernah dihukum.

Iran bulan lalu meluncurkan uji klinis vaksin yang dikembangkan di republik Islam, negara Timur Tengah yang paling parah terkena pandemi Covid-19.

Baca juga: Nenek 92 Tahun Disuntik Vaksin Corona Palsu, Disuruh Bayar Rp 3 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com